Timnas Mesir berhasil mengamankan tiket ke fase gugur Piala Afrika 2025 setelah menaklukkan Afrika Selatan 1-0. Di sisi lain, tuan rumah Maroko harus menunda kepastian lolos usai ditahan imbang 1-1 oleh Mali dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu (27/12) dini hari WIB.
Laga Grup A antara Maroko dan Mali di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat, diwarnai dua penalti yang menjadi penentu hasil akhir. Brahim Diaz membawa Maroko unggul lewat titik putih pada masa injury time babak pertama, sebelum Lassine Sinayoko menyamakan kedudukan pada menit ke-64. Hasil imbang yang disaksikan hampir 64 ribu penonton, termasuk kapten timnas Prancis, Kylian Mbappe, mengakhiri rekor kemenangan beruntun Maroko di level dunia yang telah bertahan selama 19 pertandingan.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Tambahan satu poin membuat Maroko masih memimpin klasemen Grup A dengan empat poin dari dua laga, namun belum mengunci tiket ke babak 16 besar. Mali dan Zambia sama-sama mengoleksi dua poin, sementara Zambia sebelumnya bermain imbang tanpa gol melawan Komoro di Casablanca. Maroko akan menghadapi Zambia pada Senin mendatang. Kemenangan di laga tersebut akan memastikan status tuan rumah lolos sebagai juara grup.
Gelandang Maroko, Azzedine Ounahi, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami sangat bagus di babak pertama dan punya beberapa peluang mencetak gol. Di babak kedua, kami tidak benar-benar masuk ke permainan, kami berhenti bermain dan sedikit menderita,” ujarnya kepada beIN Sports. Ounahi menambahkan, “Ini pertandingan yang akan membantu kami ke depan. Kami harus meraih tiga poin di laga ketiga dan finis di puncak grup.”
Kapten Maroko sekaligus Pemain Terbaik Afrika, Achraf Hakimi, kembali hanya duduk di bangku cadangan karena masih dalam pemulihan cedera pergelangan kaki. Gol penalti Maroko tercipta setelah bek Mali, Nathan Gassama, menyentuh bola dengan tangan saat berusaha menghentikan Diaz di kotak terlarang. Wasit akhirnya menunjuk titik putih usai meninjau VAR dalam waktu cukup lama. Diaz sukses mengecoh kiper untuk mencetak gol keduanya di turnamen ini.
Namun, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Mali mendapat penalti sendiri setelah Sinayoko dijatuhkan Jawad El Yamiq, yang juga diputuskan melalui intervensi VAR. Penyerang Auxerre itu menuntaskan tugasnya dengan tenang. Mali mampu mempertahankan hasil imbang hingga 10 menit masa tambahan waktu, sementara peluit akhir disambut siulan kekecewaan dari publik tuan rumah.
Di Agadir, bintang Liverpool Mohamed Salah menjadi penentu kemenangan Mesir atas Afrika Selatan. Penalti yang dieksekusinya tepat sebelum turun minum memastikan kemenangan 1-0 dan menjadikan Mesir sebagai tim pertama yang lolos ke fase gugur.
Namun, Afrika Selatan merasa dirugikan oleh keputusan wasit, terutama ketika mereka tidak mendapatkan penalti di menit-menit akhir meski Yasser Ibrahim diduga melakukan handball di kotak terlarang. Penalti untuk Mesir sendiri diberikan setelah tinjauan VAR, saat bek kanan Afrika Selatan Khuliso Mudau mengangkat tangan kirinya dan mengenai wajah Salah di kotak penalti. Salah mengeksekusi penalti dengan sempurna, mengecoh kiper Ronwen Williams.





