Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung secara proaktif memperkuat upaya mitigasi guna menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Langkah ini diambil menyusul prediksi perkembangan Siklon Tropis 91S yang berpotensi mendekati wilayah Sumatera bagian Selatan.
Fokus Keselamatan Warga
Kesiapan menghadapi potensi bencana ditekankan dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan yang dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung. Dalam arahannya, Jihan menegaskan bahwa prioritas utama Pemprov adalah keselamatan warga.
“Hari ini yang menjadi stressing yang paling utama adalah prioritas keselamatan warga. Hal ini tergantung bagaimana sistem kita kuat dalam mitigasi risiko bencana,” ujar Jihan, dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).
Rapid Mapping dan Edukasi Kelompok Rentan
BPBD dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus berkoordinasi melakukan rapid mapping atau pemetaan risiko cepat. Pemetaan ini difokuskan pada wilayah yang rentan terdampak secara situasional berdasarkan kondisi cuaca terkini.
Upaya mitigasi yang ditekankan meliputi:
- Pembaruan Informasi Cepat: Seluruh aplikasi kebencanaan Pemprov Lampung diintegrasikan ke dalam platform Lampung Inn untuk pembaruan dan sosialisasi informasi secara berkala.
- Edukasi Kelompok Rentan: Dilakukan pemetaan dan edukasi intensif kepada masyarakat, terutama yang bermukim di daerah pesisir, aliran sungai, dan kelompok rentan. Tujuannya adalah memastikan warga memiliki kesiapan dan responsif terhadap tanda-tanda bencana.
Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca
BPBD Provinsi Lampung juga telah berkoordinasi dengan instansi nasional untuk memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Teknologi ini bertujuan memecah awan, terutama menjelang perkiraan puncak musim penghujan pada Januari.
BPBD mencatat efektivitas TMC di Lampung pada Januari 2025 mencapai hampir 90%. Hal ini menunjukkan potensi besar teknologi tersebut dalam membantu mitigasi bencana.
Perlindungan Wilayah Rawan Banjir
Dalam rapat tersebut, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung melaporkan telah melaksanakan berbagai kegiatan perlindungan di wilayah rawan banjir. Beberapa wilayah yang menjadi perhatian antara lain Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran.
Kegiatan perlindungan tersebut mencakup pembangunan tanggul dan bronjong untuk menahan luapan air yang dapat mengganggu pemukiman dan pertanian. Pemprov Lampung memastikan upaya mitigasi terus diperkuat untuk meminimalisir risiko bencana dan memastikan masyarakat siap menghadapi segala kemungkinan.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.






