Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyiagakan seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah tersebut pada penghujung tahun 2025. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menginstruksikan langkah-langkah proaktif ini menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar.
Waspada Banjir dan Pohon Tumbang
Dalam pernyataannya di Makassar pada Sabtu (27/12/2025), Wali Kota Munafri Arifuddin mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem. Potensi ancaman meliputi banjir, genangan air, dan pohon tumbang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Kami mengimbau masyarakat memastikan saluran air atau drainase di lingkungan masing-masing berfungsi dengan baik dan tidak tersumbat di lingkungan rumah,” ujar Munafri, menekankan pentingnya peran serta warga dalam mitigasi awal.
Ia juga mengingatkan warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama di area yang terdapat pepohonan besar atau pohon penghijauan di sepanjang jalan. Angin kencang berpotensi menyebabkan pohon-pohon tersebut tumbang dan membahayakan keselamatan.
Antisipasi Gangguan Listrik dan Koordinasi Lintas Sektor
Selain ancaman fisik, Munafri turut menyoroti potensi gangguan arus listrik yang dapat membahayakan, khususnya bagi anak-anak. “Masyarakat juga perlu mengantisipasi potensi gangguan arus listrik yang dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak. Jika melihat instalasi listrik yang berisiko, segera laporkan kepada pihak terkait,” tuturnya.
Untuk memastikan respons cepat, Wali Kota Munafri menginstruksikan seluruh kepala dinas, camat, lurah, hingga ketua RT dan RW untuk aktif memantau kondisi wilayah masing-masing. “Aparat wilayah diminta turun langsung ke lapangan untuk memastikan situasi lingkungan dan kondisi masyarakat tetap aman,” tegasnya.
Koordinasi lintas sektor dan kerja cepat menjadi kunci dalam menghadapi setiap potensi dampak cuaca ekstrem. Setiap kejadian atau potensi gangguan diminta segera dilaporkan secara berjenjang untuk ditindaklanjuti secepatnya.
“Perlu didirikan posko siaga di setiap kecamatan dan kelurahan guna mempercepat respons apabila terjadi genangan air, banjir, pohon tumbang, atau kondisi darurat lainnya,” jelas Munafri.
Berbagai perangkat daerah terkait, seperti BPBD Kota Makassar, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, serta Dinas Pemadam Kebakaran, diminta berada dalam kondisi siaga penuh. Mereka harus siap bergerak cepat sesuai tugas dan kewenangan masing-masing dalam kondisi darurat.






