RABAT, MAROKO – Bintang sepak bola Afrika, Achraf Hakimi, dipastikan akan melakoni penampilan perdananya di Piala Afrika 2025. Bek kanan Paris Saint-Germain itu siap memperkuat tim tuan rumah Maroko saat menghadapi Zambia dalam laga terakhir Grup A pada Selasa (30/12) dini hari WIB.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui, dalam konferensi pers di Rabat, Minggu (28/12), sehari menjelang pertandingan krusial tersebut.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Cara dia bekerja keras untuk bisa kembali sungguh luar biasa. Yang bisa saya katakan, Achraf akan bermain besok,” ujar Regragui, menekankan pentingnya kehadiran Hakimi bagi tim.
Regragui menegaskan, terlepas dari apakah Hakimi akan turun sebagai starter atau dari bangku cadangan, laga kontra Zambia akan menjadi penampilan pertamanya di turnamen ini. Pemain berusia 26 tahun itu sebelumnya absen sejak mengalami cedera pergelangan kaki saat membela PSG pada awal November lalu, dan hanya menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan pada dua laga awal Maroko di Piala Afrika.
“Yang kami inginkan, karena target kami adalah melangkah sejauh mungkin—Achraf bisa berkembang bersama tim dan kami bisa menjaganya tetap fit hingga akhir kompetisi,” lanjut Regragui, menjelaskan strategi jangka panjang tim.
Tanpa kehadiran Hakimi, Maroko tetap menunjukkan performa solid. Singa Atlas mengawali turnamen dengan kemenangan 2-0 atas Komoro, sebelum ditahan imbang Mali 1-1 pada laga kedua, Jumat (26/12) lalu. Hasil ini menempatkan Maroko di puncak klasemen Grup A dengan koleksi empat poin dari dua pertandingan.
Kemenangan atas Zambia akan memastikan Maroko lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. Bahkan, hasil imbang pun sudah cukup untuk mengantar mereka ke fase gugur.
Kontribusi Besar Achraf Hakimi
“Saya rasa banyak orang tidak menyadari betapa besarnya kontribusi Achraf bagi tim ini,” kata Regragui, menyoroti peran vital sang bek. “Kami memainkan dua pertandingan tanpa pemain terbaik kami, pemimpin, sekaligus kapten tim. Namun kami tidak bersembunyi, pemain lain mampu mengisi perannya.”
Ia menambahkan, “Apakah kami akan menjadi tim yang berbeda dengan Achraf? Tentu saja. Dia adalah pemain terbaik di Afrika, salah satu yang terbaik di dunia.”
Sementara itu, Hakimi mengakui rasa frustrasinya karena belum bisa tampil pada dua laga awal. Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sebagian suporter Maroko yang sempat mencemooh tim saat bermain imbang melawan Mali.
“Kami tahu tidak selalu mudah. Mereka ingin kami menang dan menyelesaikan pertandingan sejak babak pertama, tetapi kami juga harus menghormati lawan,” ujar Hakimi, bek yang turut membantu PSG menjuarai Liga Champions musim lalu.
“Tidak normal bagi mereka untuk mencemooh kami. Kami ingin dukungan penuh dari suporter,” tambahnya, menyerukan dukungan penuh dari para penggemar.
Hakimi kemudian membandingkan situasi tersebut dengan pengalamannya di Paris Saint-Germain. “Saya pernah merasakannya di Paris Saint-Germain ketika kami tidak menang di Liga Champions. Orang-orang mengatakan kami bukan tim hebat dan pelatih kami juga bukan pelatih hebat. Namun pada akhirnya kami menjadi juara Eropa.”
“Jika para suporter berada di belakang kami, kami bisa menjadi juara Afrika bersama-sama,” katanya, optimis dengan potensi tim jika didukung penuh.
Di sisi lain, Hakimi juga mengaku senang melihat sahabatnya sekaligus mantan rekan setim di PSG, Kylian Mbappe, yang kini memperkuat Real Madrid—hadir di tribun saat laga melawan Mali.






