Tren

PBVSI Terapkan Salary Cap Proliga Mulai 2027, Jamin Kompetisi Lebih Inklusif dan Merata

Advertisement

Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) mengambil langkah strategis untuk mengatasi penurunan jumlah peserta Proliga. Organisasi ini berencana menerapkan kebijakan pembatasan gaji atau salary cap bagi klub, yang dirancang untuk menciptakan kompetisi yang lebih inklusif bagi klub-klub menengah dan kecil.

PBVSI mengidentifikasi tingginya beban biaya operasional sebagai kendala utama yang menyebabkan banyak tim memilih mundur dari ajang Proliga. Aturan salary cap ini dijadwalkan mulai berlaku pada tahun 2027, setelah melalui proses pengesahan pada tahun 2026. PBVSI optimistis kebijakan ini akan mampu meningkatkan partisipasi klub tanpa mengorbankan kualitas persaingan.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Salary Cap Jadi Solusi Menarik Klub Menengah

Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, menjelaskan bahwa aturan salary cap akan mengatur batas maksimal total gaji pemain dalam satu tim, meliputi pemain nasional maupun internasional. Kebijakan ini diharapkan dapat membuka pintu bagi klub-klub dengan anggaran menengah.

“Tentu salary cap-nya kita akan lebih rendahkan gitu, ya tidak mematikan untuk honor atlet baik itu nasional maupun internasional, tapi kita coba supaya kelompok-kelompok yang menengah ini bisa ikut,” ujar Imam via Antara, Senin (22/12/2025).

Imam juga mengakui tantangan yang dihadapi Proliga terkait jumlah peserta. “Memang kita menyadari semakin ke sini jumlah tim semakin menurun. Salah satu penyebabnya adalah pergantian di dalam perusahaan yang mengikuti Proliga,” lanjutnya.

Advertisement

Atur Transfer Pemain demi Pemerataan Kekuatan

Selain pembatasan gaji, PBVSI juga menyiapkan regulasi terkait mekanisme transfer pemain. Aturan ini bertujuan mencegah penumpukan pemain tim nasional dalam satu klub, yang dapat mengganggu keseimbangan kekuatan tim peserta.

Setiap klub nantinya hanya diperbolehkan memiliki maksimal 2-3 pemain tim nasional. “Tidak boleh ada penumpukan pemain tim nasional dalam satu klub karena akan mengganggu pemerataan kekuatan,” tegas Imam.

PBVSI berharap kebijakan komprehensif ini dapat menciptakan persaingan yang lebih seimbang dan menarik di Proliga. “Proliga adalah kasta tertinggi perbolavolian nasional. Harapannya, jumlah tim bertambah dan kualitas tetap terjaga,” tutupnya.

Advertisement
Mureks