Musi Rawas Sukses Gelar Apel Siaga TPK

oleh
oleh
Bupati Mura, Hj Ratna Machmud ketika menyerahkan data target sasaran secara simbolis kepada Kecamatan Muara Beliti.

BERTEMPAT di Auditorium Kantor Bupati, Kamis (12/5). Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura) melalui Dinas Pendendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Mura sukses melaksanakan Apel Siaga Nasional Tim Pendampingan Keluarga (TPK) dalam rangka mempercepat penurunan keluarga beresiko stunting di Kabupaten Mura.
Kegiatan tersebut semakin istimewa karena dihadiri langsung oleh Bupati Mura, Hj Ratna Machmud dan Wakil Bupati, Hj Suwarti serta unsur Forkompinda, Kepala DPP-KB Mura, Supardiyono serta jajaran OPD terkait lainnya, Camat dan anggota TPK se-Kabupaten Mura.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan target sasaran kepada 14 Camat dalam Kabupaten Mura, untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan aksi percepatan penurunan angka keluarga beresiko stunting di wilayah masing-masing.

Bupati Mura, Hj Ratna Machmud mengatakan, Apel Siaga TPK merupakan Gerakan Nasional, dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting yang terdiri dari komponen Bidan Desa, para pengurus PKK Desa dan Kader KB.
Hal tersebut juga terlah tertuang dalam Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor 189/KPTS/DPPKB/2022 tentang pembentukan TPK dalam Intervensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting pada DPP-KB Kabupaten Mura tahun anggaran 2022.
“Apapun tujuan pelaksanaan apel siaga ini, adalah memverifikasi data sasaran keluarga berisiko stunting, meningkatkan cakupan pendampingan sasaran seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin,” kata Bupati.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati menitipkan pesan kepada seluruh Tim TPK untuk benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik. Bupati juga menyadari bahwa anggota TPK memiliki tanggung jawab yang besar untuk masa depan bangsa khususnya masa depan Kabupaten Mura.
“Jadi kepada tim pendampingan keluarga ini agar kita benar-benar melihat anak-anak kita menjadi anak yang sehat, cerdas dan kreatif, sehingga bisa menjadi masa depan yang baik. Stunting bukan hanya cebol, tapi otaknya juga kurang berfikir. Inilah upaya yang harus dilakukan untuk sama-sama mewujudkan Mura Mantab,” ungkap Bupati.

Sementara itu, Kepala DPP-KB Mura, Supardiyono mengatakan, bedasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2021, dari 109.584 keluarga di Kabupaten Mura telah teridentifikasi sekitar 55,9 persen atau sebanyak 61.273 keluarga yang berisiko terjadi stunting.
“Untuk itu, tahun ini DPP-KB melalui dana BOKB telah mengalokasikan kegiatan sasaran keluarga berisiko, sebanyak 18.912 keluarga dengan rincian, 2.888 pasang calon pengantin yang didampingi sebanyak 2 kali dalam kurun 30 hari, sekitar delapan kali ibu hamil yang didampingi sebanyak 8.120 orang dan selama tiga bulan hanya dua kali ibu pasca bersalin dipantau sebanyak 8.012 orang,” jelasnya.
Sasaran tersebut sambung dia, agar menjadi pedoman bagi kecamatan dan desa/kelurahan untuk memantau dan mengawal kinerja percepatan penurunan stunting secara berjenjang yang diketuai oleh Wakil Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota dan Camat serta Kades/Lurah.
“Pendampingan dan pemantauan ini lebih intensif, ketika memasuki periode emas kehidupan atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni sejak ibu hamil sampai anak berusia dua tahun atau 24 bulan. Upaya-upaya ini bertujuan akan menurunkan prevalensi stunting secara signifikan, karena pemerintah telah menetapkan target sekitar 14 persen pada tahun 2024 yang akan datang,” pungkasnya. (kom)