Tiga merek ponsel global, Honor, Motorola, dan Meizu, kembali meramaikan pasar Indonesia sepanjang tahun 2025. Ketiga merek ini datang dengan strategi yang berbeda-beda, mulai dari pendekatan bertahap dengan ponsel kelas pemula hingga langsung menggebrak pasar dengan lini produk yang lengkap.
Motorola
Motorola secara resmi memastikan kembalinya mereka ke pasar Indonesia pada Februari 2025. Langkah awal mereka ditandai dengan peluncuran Moto G45 5G, sebuah ponsel kelas entry level yang dibanderol sekitar Rp 2 jutaan.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Dalam keterangannya, Motorola mengimplementasikan strategi local for local. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada produksi lokal, tetapi juga mencakup pengembangan kemitraan lokal, modifikasi perangkat lunak, aplikasi, serta pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Motorola telah mengantongi sertifikasi TKDN dan POSTEL dari pemerintah Indonesia. Proses manufaktur lokal mereka juga telah berjalan penuh, siap mendukung peluncuran perdana pada Februari 2025.
Meizu
Sinyal kembalinya Meizu ke Indonesia terendus sejak Februari 2025, menyusul kemunculan perangkat mereka di situs Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian. Namun, Meizu baru secara resmi tampil ke publik pada akhir Mei 2025.
Saat itu, Meizu mengonfirmasi akan meluncurkan tiga ponsel di Indonesia, yaitu mBlu 22, mBlu 22 Pro, dan Note 22. Ketiga model ini dijadwalkan hadir secara bertahap mulai Juli hingga Oktober 2025.
Honor
Dibandingkan dua merek lainnya, Honor menunjukkan langkah yang paling agresif di Indonesia. Sejak akhir 2024, Honor telah memberikan sinyal kuat untuk kembali resmi ke pasar Indonesia, meskipun produk pertamanya baru dirilis pada 26 Februari 2025.
Honor mengakui adanya kesalahan strategi saat pertama kali hadir di Indonesia, yang menyebabkan mereka harus hengkang pada 2019. Kini, mereka menyatakan telah menyiapkan diri secara matang untuk melakukan ekspansi di Indonesia.
“Ketika Honor masih berada di Huawei, kami membuat beberapa kesalahan di pasar Indonesia. (Akibatnya) kami kehilangan kepercayaan konsumen,” ujar Victor Yu, Marketing Director Honor South Pacific, pada Februari 2025 lalu.
Honor tidak hanya berfokus pada penjualan ponsel. Mereka telah menandatangani perjanjian distribusi produk dengan Erajaya, membangun pabrik di Batam, dan kini memiliki empat Honor Experience Store di Jabodetabek. Dalam waktu dekat, mereka berencana membangun toko serupa di Surabaya.
Layanan purnajual juga menjadi perhatian utama, dengan 12 pusat layanan resmi tersebar di seluruh Indonesia. Yang paling signifikan, Honor langsung menggeber peluncuran berbagai lini produknya di Indonesia, mulai dari ponsel, tablet, laptop, hingga perangkat wearable.
Secara total, Honor telah meluncurkan sekitar 30 produk di Indonesia sejak kembalinya mereka. Produk-produk yang dirilis pun berfokus pada segmen menengah-atas, salah satunya adalah Honor 400 Lite.
“Strategi utama Honor di Indonesia adalah fokus pada segmen menengah-atas dan ekosistem penuh, bersaing dengan Samsung dan Apple, serta memberikan konsumen lebih banyak pilihan,” kata President of HONOR South Pacific, Justin Li, pada Januari silam.
Li menjelaskan bahwa untuk pasar menengah ke atas, pihaknya akan fokus pada produk yang mampu memanjakan segmen tersebut. Honor memastikan segmen ini akan dimanjakan dengan sejumlah teknologi inovasi dalam setiap smartphone yang diperkenalkan.






