Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan jaringan telekomunikasi di Aceh Tamiang, salah satu kabupaten yang paling parah terdampak banjir bandang dan tanah longsor sebulan lalu, telah kembali normal. Pernyataan ini disampaikan Meutya usai meninjau langsung kondisi di lapangan pada Selasa, 30 Desember 2025.
Pemulihan Jaringan dan Respons Warga
Dalam kunjungannya, Meutya Hafid berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat yang mengungkapkan progres positif pemulihan jaringan. “Alhamdulillah, senang sekali ada sinyal begini bisa menghubungi keluarga, anak yang jauh-jauh. Tadinya seperti orang bingung, mau kemana-mana enggak tahu. Jadi alhamdulillah sekali,” ujar Meutya, menggambarkan perasaan lega warga.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Meutya juga menyampaikan harapannya agar kualitas jaringan dapat terus terjaga. “Harapannya ke depannya lebih baik, bisa kontinu diperbaiki sinyalnya,” ucapnya.
Instruksi Presiden dan Target Pemulihan
Pemulihan jaringan telekomunikasi ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Presiden mengamanatkan agar layanan publik dan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana dapat pulih sepenuhnya sebelum akhir tahun 2025.
“Tugas kami memastikan koneksi internet dan seluler kembali pulih. Karena itu, hari ini kami bersama mitra hadir untuk memastikan bahwa tugas kita masing-masing bisa berjalan maksimal. Pulih sebelum tahun berganti,” kata Meutya, sebagaimana dikutip dari siaran pers pada Senin (29/12/2025).
Kolaborasi Operator Seluler
Peninjauan lapangan ini dilakukan Menkomdigi bersama perwakilan operator seluler terkemuka, termasuk Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSmart. Mereka bersama-sama mengecek menara (site) BTS yang sebelumnya terdampak untuk memastikan proses pemulihan berjalan optimal.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Meutya mengapresiasi pesatnya perkembangan pemulihan telekomunikasi di Aceh Tamiang, yang dampaknya langsung dirasakan oleh warga. “Tadi kami melihat warga juga sudah bisa video call, sudah bisa menikmati membaca-baca berita karena informasi menjadi penting juga dalam pemulihan bencana. Jadi mudah-mudahan jaringan seluler bisa stabil terus sampai tahun depan dan seterusnya,” ungkap Meutya.






