Lifestyle

Mengurai Perbedaan Mendasar Tahun Baru Masehi dan Hijriah: Dari Sejarah hingga Perhitungan Waktu

Pergantian tahun kerap menjadi momen refleksi bagi banyak individu. Namun, di tengah perayaan dan evaluasi diri, tak sedikit masyarakat yang belum sepenuhnya memahami perbedaan mendasar antara sistem penanggalan Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Hijriah. Fenomena ini wajar mengingat masyarakat Indonesia secara berdampingan menggunakan kedua sistem kalender tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan keduanya mencakup aspek historis, metode perhitungan, hingga esensi makna yang membedakan waktu pergantian tahunnya. Oleh karena itu, penting untuk menelaah lebih jauh perbandingan kedua kalender ini dari sisi sejarah, mekanisme penanggalan, hingga implikasi penggunaannya.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Sejarah Penanggalan Masehi

Kalender Masehi, yang juga dikenal sebagai kalender Masihiyah atau kalender Yesus dari Nazaret, merupakan sistem penanggalan yang berlandaskan pada tahun kelahiran Isa Almasih. Menurut buku Komik 60 Detik Sejarah karya Stella Pong, kalender ini telah digunakan secara luas dan diakui di berbagai belahan dunia sejak abad ke-14 Masehi.

Perumusan awal kalender Masehi dilakukan oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam penentuan Hari Paskah. Meskipun demikian, tidak ada catatan pasti yang mengindikasikan kapan persisnya sistem penanggalan tersebut mulai disusun.

Sejarah Penanggalan Hijriah

Berbeda dengan kalender Masehi, kalender Hijriah memiliki akar sejarah yang bersumber dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Siti Zumratus Saadah dalam bukunya Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah menjelaskan bahwa istilah Hijriah berasal dari kata Arab “hijrah” yang berarti berpindah.

Penanggalan Hijriah bermula dari peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Sejak saat itu, sistem kalender ini menjadi acuan penanggalan tahunan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Enam Perbedaan Mendasar Tahun Baru Masehi dan Hijriah

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara penanggalan Masehi dan Hijriah yang dirangkum dari berbagai sumber:

  1. Penggunaan dalam Ritual Keagamaan

    Kalender Hijriah berfungsi sebagai pedoman utama dalam menetapkan waktu-waktu penting ajaran Islam, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tahun Baru Hijriah sendiri selalu jatuh pada 1 Muharram, menandai pergantian tahun bagi umat Islam. Sementara itu, Tahun Baru Masehi diperingati secara internasional setiap 1 Januari. Sistem penanggalan ini merupakan pengembangan dari kalender bangsa Romawi kuno.

  2. Perbedaan Cara Perhitungan Waktu

    Salah satu perbedaan paling mencolok terletak pada metode perhitungan waktu. Kalender Hijriah menggunakan peredaran bulan terhadap bumi sebagai acuannya. Setiap bulan dimulai saat hilal (bulan sabit baru) terlihat setelah bulan sabit sebelumnya menghilang. Sebaliknya, kalender Masehi mendasarkan perhitungannya pada peredaran matahari untuk menentukan bulan dan tahun.

  3. Perbedaan Jumlah Hari dalam Satu Bulan

    Jumlah hari dalam satu bulan juga berbeda. Kalender Hijriah memiliki bulan yang terdiri dari 29 hingga 30 hari. Adapun kalender Masehi memiliki bulan dengan jumlah hari bervariasi, mencapai maksimal 31 hari. Secara total, kalender Hijriah memiliki sekitar 354-355 hari dalam setahun, sedangkan kalender Masehi lebih panjang dengan sekitar 365-366 hari, tergantung pada adanya tahun kabisat.

  4. Perbedaan Sejarah yang Mendasarinya

    Sejarah di balik kedua kalender ini juga berbeda secara fundamental. Kalender Masehi berawal dari sistem penanggalan yang merujuk pada kelahiran Nabi Isa AS (Yesus). Di sisi lain, kalender Hijriah berlandaskan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

  5. Penggunaan Simbol Angka

    Perbedaan lain terlihat pada penggunaan simbol angka. Kalender Hijriah umumnya menuliskan tanggal dengan angka Arab, sejalan dengan bahasa utama dalam Islam. Sementara itu, kalender Masehi menggunakan angka yang lazim dipakai secara internasional di berbagai bahasa.

  6. Perbedaan Pergantian Hari

    Perbedaan terakhir terletak pada penentuan awal hari. Dalam kalender Masehi, pergantian hari dimulai pada pukul 00.00 tengah malam. Sebaliknya, kalender Hijriah menetapkan awal hari sejak matahari terbenam, yang menandai dimulainya hari berikutnya.

Mureks