Ribuan warga Jakarta memadati Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada malam pergantian tahun, Rabu (31/12/2025). Mereka berkumpul untuk merayakan Malam Tahun Baru di Jakarta Music Festival (JMF) 2025, sebuah acara yang tidak hanya menyajikan hiburan musik, tetapi juga mengusung misi kemanusiaan dengan menggalang dana bagi korban bencana banjir dan longsor di Sumatra.
Gugun, vokalis sekaligus gitaris Gugun Blues Shelter, yang turut memeriahkan panggung JMF 2025, mengapresiasi konsep “pesta berbalut donasi” ini. Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi wadah yang tepat untuk bersenang-senang tanpa melupakan saudara-saudara yang sedang kesusahan.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Walaupun kita di sini bersenang-senang, tapi tetap ada rasa empati kita untuk saudara-saudara kita yang mengalami bencana alam tersebut,” ujar Gugun saat ditemui di lokasi acara, Rabu (31/12/2025).
Gugun menegaskan bahwa kehadiran musisi di panggung JMF 2025 bukan sekadar menghibur, melainkan juga menjadi motor penggerak kepedulian sosial. “Selain menghibur, kita partisipasi juga mengajak orang untuk menyisihkan hartanya untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tambahnya.
Senada dengan Gugun, Nabila Sabhi, penyanyi asal Medan yang turut memeriahkan festival, mengaku tersentuh dengan antusiasme warga Jakarta. Sebagai putri daerah Sumatra, Nabila merasakan betul pentingnya bantuan yang terkumpul dari acara ini.
“Kesannya pasti senang ya kak. Karena saudara-saudara kita yang ada di Sumatera itu bisa terbantu mungkin. Bisa terbantu dengan adanya konser ini, bisa terbantu dengan penggalangan dana yang ada disini,” ungkap Nabila.
Kemeriahan acara juga dirasakan oleh para penampil seni tradisi. Reskita Melandi Putrimantu, penari dari Sanggar Widya Pelangi yang membawakan Tari None Kemayoran, menilai acara ini dikemas dengan sangat niat dan berhasil menyedot perhatian publik.
“Kesan aku itu kayak ini acaranya meriah banget. Bagus banget, banyak banget yang nonton,” kata Reskita. Ia menambahkan, konsep doa bersama dan solidaritas memberikan nilai tambah bagi perayaan tahun baru kali ini. “Karena saudara-saudara kita yang di Sumatera itu jadi merasa dihargai. Apalagi dengan acara yang kayak gini, yang benar-benar membangun banget,” imbuhnya.
Dari sisi pengunjung, Syifa Azharah (15), warga Jakarta Pusat, mengaku sangat menikmati suasana Lapangan Banteng. Ia tidak merasa terganggu dengan adanya sesi doa bersama di tengah festival musik, justru menganggapnya sebagai momen positif.
“Menurut saya ini sangat membantu sih kak untuk warga Sumatera, karena kita disini bisa berdo’a bareng-bareng untuk warga disana, dan kita juga bisa berdonasi untuk disana,” tutur Syifa.
Syifa berharap acara semacam ini dapat terus berlanjut dan bantuan yang terkumpul segera meringankan beban para korban. “Semoga bisa kebantu sih kak warga Sumatera,” pungkasnya.






