Olahraga

Lucien Favre Pensiun: Mengulas Enam Pemain Kunci yang Paling Sering Diandalkan Sepanjang Karier Kepelatihannya

Pelatih sepak bola asal Swiss, Lucien Favre, secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun dari dunia kepelatihan pada usia 68 tahun. Keputusan yang diumumkan pada 22 Desember 2025 ini mengakhiri 33 tahun perjalanan kariernya yang panjang dan penuh warna. Sepanjang kariernya, Favre telah membesut ratusan pemain di delapan klub berbeda, meninggalkan jejak yang mendalam pada banyak individu.

Beberapa pemain bahkan menjadi andalan utamanya, tampil lebih dari 150 laga di bawah arahannya. Mereka adalah pilar-pilar yang membentuk filosofi permainan Favre di berbagai tim. Berikut adalah enam pemain yang paling sering dilatih dan diandalkan oleh Lucien Favre:

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Enam Pemain Kunci Andalan Lucien Favre Sepanjang Karier Kepelatihan

1. Raffael (227 Laga): Penyerang Kepercayaan di Tiga Klub Berbeda

Raffael, penyerang asal Brasil, merupakan pemain yang sangat dipercaya oleh Lucien Favre. Kepercayaan ini begitu besar hingga Favre sengaja memboyongnya saat melatih di tiga klub berbeda. Keduanya pertama kali bekerja sama di FC Zurich (2005–2007), kemudian berlanjut di Hertha Berlin (2008–2009), dan kembali bersatu di Borussia Moenchengladbach (2013–2015). Dari semua pertemuan tersebut, Raffael mencatatkan 227 penampilan dengan kontribusi 81 gol dan 45 assist, menjadikannya pemain yang paling sering bermain dan paling produktif di bawah asuhan Favre.

2. Tony Jantschke (171 Laga): Bek Kanan Paling Diandalkan di Borussia Moenchengladbach

Tony Jantschke menghabiskan sebagian besar kariernya, yakni 16 tahun (2009–2024), bersama Borussia Moenchengladbach. Di klub inilah ia menjadi pemain yang paling sering dimainkan oleh Lucien Favre. Selama 4,5 tahun (2011–2015) di bawah Favre, bek kanan asal Jerman ini tampil sebanyak 171 kali. Jantschke dikenal dengan penampilan bertahannya yang apik, serta turut menyumbang 4 gol dan 4 assist.

3. Patrick Herrmann (166 Laga): Produktif di Sisi Kanan Serangan Gladbach

Patrick Herrmann menjadi nama lain yang sering diandalkan Lucien Favre di Borussia Moenchengladbach. Sama seperti Tony Jantschke, Herrmann juga berada di bawah asuhan Favre pada periode 2011–2015. Pemain asal Jerman ini dipercaya untuk mengisi posisi penyerang di sisi kanan. Hasilnya, ia tampil sangat produktif dengan koleksi 35 gol dan 34 assist dari 166 pertandingan.

4. Dante (162 Laga): Bek Tangguh di Moenchengladbach dan Nice

Lucien Favre dan Dante memiliki ikatan kerja sama di dua klub berbeda. Pertemuan pertama mereka terjadi di Borussia Moenchengladbach pada 2011–2012. Setelah itu, keduanya kembali bersatu di OGC Nice dalam dua periode, yaitu 2016–2018 dan 2022/2023. Dari kolaborasi di kedua klub tersebut, bek asal Brasil ini mengemas 162 penampilan dengan sumbangan 3 gol dan 4 assist.

5. Havard Nordtveit (146 Laga): Gelandang Bertahan Kunci di Gladbach

Havard Nordtveit merupakan pemain kelima yang menjadi andalan Lucien Favre. Pemain asal Norwegia ini menjadi tulang punggung Favre di posisi gelandang bertahan Borussia Moenchengladbach. Mereka bekerja sama selama 4,5 tahun, tepatnya pada 2011–2015. Dalam kurun waktu tersebut, Nordtveit memainkan 146 pertandingan dengan menorehkan 8 gol dan 10 assist.

6. Martin Stranzl (137 Laga): Pilar Pertahanan Borussia Moenchengladbach

Martin Stranzl adalah salah satu rekrutan penting Lucien Favre saat menukangi Borussia Moenchengladbach. Pemain asal Austria ini menjadi andalan Favre di posisi bek tengah selama 4 tahun (2011–2015). Dengan tinggi badan 191 cm, Stranzl unggul dalam duel bola udara dan menjadi pilar kokoh di lini belakang. Favre memainkannya sebanyak 137 kali, di mana ia juga cukup produktif dengan mencetak 9 gol dan 1 assist.

Sepanjang karier kepelatihannya, Lucien Favre telah melatih delapan klub dari tiga negara, meliputi FC Echallens, Yverdon Sport, Servette FC, FC Zurich, Hertha Berlin, Borussia Moenchengladbach, OGC Nice, dan Borussia Dortmund. Ia tercatat paling lama melatih FC Zurich (2003–2007) dan Borussia Moenchengladbach (2011–2014), meskipun namanya lebih dikenal luas saat berkiprah sebagai pelatih Borussia Dortmund (2018–2020).

Mureks