Aston Villa berhasil mengukuhkan dominasinya di Liga Inggris setelah menundukkan Chelsea dengan skor 2-1 dalam laga yang berlangsung di Stamford Bridge pada Sabtu (27/12). Kemenangan ini sekaligus menobatkan mereka sebagai ‘raja comeback’ di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Dalam pertandingan tersebut, The Villans sempat tertinggal lebih dulu setelah Joao Pedro mencetak gol untuk Chelsea pada menit ke-37. Namun, di babak kedua, Aston Villa bangkit dan membalas dengan dua gol yang dicetak oleh Ollie Watkins, memastikan kemenangan dramatis 2-1.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Status ‘raja comeback’ ini bukan tanpa dasar. Dikutip dari Opta, Aston Villa adalah tim yang paling banyak mengumpulkan poin dari posisi tertinggal dalam tiga musim terakhir Liga Inggris. Total, mereka berhasil mengamankan 54 poin setelah sempat berada dalam posisi tertinggal.
Selain kemampuan bangkit dari ketertinggalan, Aston Villa juga mencatatkan rekor impresif lainnya. Mereka kini menyamai rekor kemenangan beruntun dalam sejarah klub dengan 11 kemenangan di seluruh kompetisi, delapan di antaranya diraih di Liga Inggris.
Dengan torehan gemilang ini, Aston Villa saat ini menduduki posisi ketiga klasemen sementara Liga Inggris. Mereka mengoleksi 39 poin, hanya terpaut tiga angka dari Arsenal yang berada di puncak klasemen.
Menjelang akhir tahun 2025, Aston Villa akan menghadapi laga krusial. Mereka dijadwalkan bertandang ke markas Arsenal pada 30 Desember, sebuah duel yang sangat penting untuk memelihara peluang mereka dalam perburuan gelar juara Liga Inggris musim ini.
Performa menanjak Aston Villa tak lepas dari tangan dingin pelatih Unai Emery. Di awal musim, tim ini tidak melakukan belanja besar-besaran.
Pembelian termahal mereka adalah Evan Guessand dengan banderol 26 juta poundsterling. Selain itu, mereka juga mendatangkan Victor Lindelof dengan status bebas transfer, serta Jadon Sancho dan Harvey Elliot yang bergabung dengan status pinjaman.
Awal musim Aston Villa sempat terseok-seok, hanya meraih tiga poin dan tanpa kemenangan dari lima laga perdana. Namun, setelah periode sulit tersebut, The Villans menunjukkan kebangkitan luar biasa dengan meraih 12 kemenangan dari 13 pertandingan Liga Inggris berikutnya.
