Otomotif

Lu Fang, Chairman Voyah: Perusahaan Otomotif Cina Terjebak Imitasi, Abaikan Inovasi Asli

Advertisement

Fenomena homogenisasi desain dan teknologi pada mobil-mobil asal Cina dinilai semakin marak. Kendati dikenal dengan teknologi mumpuni serta desain eksterior futuristik dan modern, sejumlah pihak menganggap banyak model mobil Cina kini kehilangan karakter atau ciri khasnya.

Berbagai model kendaraan, khususnya pada lini ramah lingkungan, tampil serupa dengan teknologi yang tidak jauh berbeda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya inovasi orisinal di pasar otomotif Tiongkok.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Desain dan Teknologi yang Kian Seragam

Beberapa elemen desain dan teknologi yang kini banyak diadopsi secara seragam meliputi penggunaan hidden door handle, penempatan sensor LiDAR di bagian atap depan mobil, hingga konfigurasi dasbor Three Piece. Konfigurasi dasbor ini memadukan panel instrumen, headunit berukuran besar, dan lingkar kemudi bergaya flat-bottom.

Selain itu, sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS) dari Huawei, yakni Qiankun ADS, telah menjadi fitur standar di banyak model mobil anyar di Cina. Sistem ini bahkan diterapkan pada produk hasil kerja sama, seperti Audi A5L dan Q5L, menunjukkan tren standarisasi teknologi di industri tersebut.

Advertisement

Petinggi Industri Soroti Kurangnya Inovasi

Fenomena ini tidak ditampik oleh sejumlah petinggi industri otomotif Tiongkok. Lu Fang, Chairman Voyah, salah satu merek di bawah naungan grup Dongfeng, mengungkapkan keprihatinannya.

“Banyak perusahaan mengejar profit jangka pendek, mengandalkan imitasi ketimbang pengembangan inovasi orisinil berdasarkan kebutuhan konsumen,” kata Lu Fang, dikutip dari Carnewschina pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Lebih lanjut, Lu Fang juga menyoroti bahwa komponen atau parts yang digunakan pada banyak mobil Cina bisa dibilang serupa, memperkuat indikasi homogenisasi di seluruh rantai pasok industri.

Advertisement
Mureks