Jumat, 26 Desember 2025 – Momen libur Natal 2025 menjadi ajang bagi masyarakat untuk memadati berbagai destinasi wisata. Sejumlah lokasi populer di Jakarta, seperti Taman Margasatwa Ragunan, Monumen Nasional (Monas), Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hingga Jalan Braga di Bandung, Jawa Barat, terpantau ramai pengunjung pada Kamis (25/12/2025).
Lonjakan jumlah wisatawan ini tidak hanya menghidupkan kembali suasana liburan, tetapi juga membawa berkah ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Taman Margasatwa Ragunan Diserbu Puluhan Ribu Pengunjung
Taman Margasatwa Ragunan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi salah satu primadona libur Natal. Hingga Kamis (25/12) siang, jumlah pengunjung hampir menyentuh angka 28 ribu orang.
“Tadi saya sampaikan 28.876 di posisi jam 11 lewat 11 menit ya. Jam 12 belum saya update karena kendala sinyal. Ada kemungkinan sudah lebih dari 30.000 pengunjung yang masuk. Kemarin prediksi saya di 50.000 ya,” kata Bambang, salah satu pengelola Ragunan, Kamis (25/12).
Angka ini jauh melampaui rata-rata hari biasa yang hanya sekitar 3 sampai 5 ribu pengunjung. Bahkan, jumlah tersebut berpotensi melebihi kepadatan akhir pekan normal yang berkisar 15 ribu pada Sabtu dan 40 ribu pada Minggu.
“Kalau bicara weekdays itu data sekitar 3 sampai 5 ribu orang hari biasa ya. Tapi kalau weekend sampai tutup loket ya, kalau Sabtu itu 15.000, Minggu paling ramai 40.000,” jelas Bambang. Ia menambahkan, “Tapi kayaknya ini lebih tinggi dibandingkan weekend biasa ya.”
Pengunjung Ragunan tidak hanya berasal dari Jakarta. Meri (36), misalnya, datang dari Cirebon bersama anak-anaknya. Ini adalah pengalaman pertamanya mengunjungi Ragunan.
“Liburan sekolah. Anak-anak libur sekolah, liburan ke sini,” ujar Meri. Ia mengaku, “Nggak, nggak biasa. Baru saja. Baru kali ini. Ini pertama kali banget.”
Meri memilih Ragunan karena anak-anaknya menyukai binatang. “Kan anak-anak suka binatang,” katanya. Ia berencana untuk kembali ke Cirebon pada sore hari yang sama.
Berkah Delman Hias di Monas
Kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat juga tidak luput dari serbuan wisatawan. Keramaian ini membawa berkah tersendiri bagi para kusir delman wisata yang mangkal di sana.
Wawan, seorang kusir delman, mengaku pendapatannya melonjak drastis. Dengan tarif antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per sekali jalan, ia bisa melayani hingga 10 kali putaran Monas dalam sehari.
“Ya, kalau kisaran kalau minimal ya sehari itu ya Rp 1.000.000 ketemu. Kadang kita lebih juga. Namanya kan rezeki enggak tahu,” ungkap Wawan sambil mengatur kudanya, Aliando, Kamis (25/12).
Rute delman yang melintasi objek vital seperti pintu Indosat, Stasiun Gambir, dan Masjid Istiqlal, menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ancol Tetap Primadona Liburan Keluarga
Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, Pantai Ancol tetap menjadi pilihan favorit untuk menghabiskan libur panjang. Pada Kamis (25/12), pengunjung memenuhi area pantai, bermain air, menerbangkan layang-layang, atau sekadar bersantai menikmati angin sepoi-sepoi.
Irfan, warga Grogol, Jakarta Barat, memilih Ancol karena lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau.
“Saya di Grogol ya. Jadi enggak terlalu jauh ke sini. Kan lewat tol langsung keluar Ancol udah,” kata Irfan. Ia juga menilai Ancol sebagai opsi rasional di tengah ketidakpastian cuaca belakangan ini.
Aksi Trio Badut Hibur Pengunjung TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga ramai dikunjungi. Salah satu daya tarik utama adalah aksi trio badut dari komunitas sanggar Fadly Film, yang diperankan oleh Amad, Ardi, dan Tomi.
Dengan atraksi sepeda roda satu, piring terbang, dan sulap, mereka berhasil memukau dan memancing gelak tawa pengunjung tanpa memungut biaya.
Para badut ini mengaku banjir pekerjaan saat musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru. Meski bekerja, mereka merasa bahagia bisa menghibur.
“Kita bahagia membuat orang bahagia,” ucap Tomi sambil melebarkan tangannya. Ardi menambahkan, “Yang lain kerja, kita yang libur.”
Jalan Braga Bandung Padat Wisatawan dan Kendaraan
Di luar Jakarta, Jalan Braga di Kota Bandung juga menjadi magnet wisatawan. Deretan bangunan bergaya art deco dipadati pengunjung yang ingin menikmati suasana klasik dan berfoto.
Namun, keramaian ini juga menyebabkan kemacetan parah. Arus kendaraan bergerak tersendat, dan bahu jalan seringkali dijadikan area parkir sepeda motor, mengurangi kenyamanan pejalan kaki.
Tedi Firdaus, seorang wisatawan, memilih Braga karena lokasinya yang dekat sehingga memudahkan ia mengajak seluruh anggota keluarga.
“Saya berkunjung ke sini karena lokasinya tidak terlalu jauh, jadi bisa mengajak semua anggota keluarga untuk liburan ke sini,” ujarnya.
Sementara itu, Yuli, pengunjung lain, mengeluhkan kemacetan dan penggunaan bahu jalan sebagai parkiran motor.
“Sebetulnya nyaman jalan kaki di Braga, tapi alangkah baiknya kalau bahu jalan tidak dijadikan parkiran motor supaya wisatawan lebih leluasa berjalan,” kata Yuli.






