Ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali diguncang rentetan serangan udara oleh Rusia yang melibatkan pesawat tak berawak dan rudal balistik pada Sabtu dini hari, 27 Desember 2025. Insiden ini terjadi hanya sehari sebelum rencana pertemuan penting antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas upaya perdamaian.
Sedikitnya delapan orang dilaporkan terluka akibat serangan tersebut, termasuk dua anak-anak yang terdampak langsung di sejumlah titik permukiman warga. Suara ledakan mengguncang berbagai wilayah kota sejak dini hari waktu setempat, dengan saksi mata menyebutkan beberapa rudal balistik dan drone menghantam Kyiv secara hampir bersamaan.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Dampak Kerusakan Meluas di Kyiv
Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengonfirmasi bahwa sedikitnya tujuh lokasi di ibu kota terdampak langsung. Otoritas setempat segera mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani situasi di lapangan.
Salah satu lokasi yang mengalami kerusakan serius adalah sebuah gedung apartemen 18 lantai di distrik Dnipro, di mana kebakaran besar sempat terjadi sebelum berhasil dikendalikan oleh petugas pemadam. Gedung apartemen lain setinggi 24 lantai di kawasan Darnytsia juga dilaporkan terkena dampak serangan. Selain itu, kebakaran tambahan muncul di distrik Obolonskyi dan Holosiivsky akibat serpihan ledakan.
Serangan tidak hanya terpusat di wilayah inti Kyiv. Di kawasan Kyiv Raya, sejumlah bangunan industri dan permukiman warga turut mengalami kerusakan. Layanan Darurat Ukraina menyebut beberapa titik di luar pusat kota menjadi sasaran. Tim penyelamat bekerja sepanjang hari untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di reruntuhan. Di wilayah Vyshhorod, satu orang berhasil diselamatkan setelah ditemukan tertimbun puing rumah yang runtuh, dalam proses evakuasi yang dramatis dan membutuhkan peralatan berat.
Jelang Pertemuan Krusial Zelenskyy-Trump
Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian internasional terhadap rencana pembicaraan damai antara Ukraina dan Amerika Serikat. Pertemuan antara Zelenskyy dan Trump dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu.
Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa pembicaraan tersebut akan mencakup berbagai isu strategis, dengan fokus utama diarahkan pada jaminan keamanan Ukraina dan persoalan wilayah yang masih disengketakan. Wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia disebut menjadi topik penting dalam agenda pembahasan, mengingat kedua kawasan tersebut hingga kini masih menjadi pusat konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia.
Sehari sebelum serangan, Zelenskyy menyampaikan bahwa ia tidak bisa menjamin pertemuan tersebut akan langsung menghasilkan kesepakatan damai. Meski demikian, ia menegaskan akan memaksimalkan peluang yang ada. “Kami akan mencoba menyelesaikan sebanyak mungkin yang bisa kami lakukan,” ujar Zelenskyy kepada wartawan.






