Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lalu Hadrian menilai rendahnya rerata nilai Tes Kompetensi Akademik (TKA) Bahasa Inggris dan Matematika sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan Indonesia. Menurutnya, hasil TKA tidak boleh hanya dilihat sebagai angka semata.
“Rendahnya rerata nilai TKA Bahasa Inggris dan Matematika, harus menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan. Hasil TKA tidak boleh sekadar dibaca sebagai angka, melainkan sebagai cerminan kualitas pembelajaran di sekolah,” kata Lalu kepada wartawan pada Rabu, 24 Desember 2025.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Lalu Hadrian mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan. Evaluasi ini, lanjutnya, krusial untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di masa mendatang.
Evaluasi Kurikulum dan Dukungan Guru Mendesak
“Oleh karena itu, TKA perlu menjadi bahan evaluasi menyeluruh, mulai dari kurikulum, metode pengajaran, kesiapan siswa, hingga kualitas dan dukungan terhadap guru. Evaluasi ini penting agar kebijakan pendidikan ke depan benar-benar berbasis data,” tegas Lalu.
Selain itu, ia juga mendorong implementasi program remedial yang terstruktur bagi siswa dengan nilai TKA yang rendah. Lalu menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua, dalam mendukung program ini.
“Siswa yang tertinggal perlu mendapat pendampingan dan program remedial yang terstruktur, dengan dukungan sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua. Data TKA juga diharapkan dapat membantu pemerintah dan para guru untuk merancang intervensi yang lebih tepat sasaran, agar rerata nilai siswa ke depan bisa meningkat,” ujarnya.
Data Kemendikdasmen Ungkap Rerata Nilai TKA 2025
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengumumkan rekapitulasi hasil TKA tahun 2025. Data tersebut menunjukkan bahwa Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran dengan rerata nilai terendah di antara mata pelajaran wajib lainnya.
Mata pelajaran wajib TKA meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Secara nasional, rerata nilai Bahasa Inggris wajib hanya mencapai 24,93 dari total 3.509.688 siswa. Angka ini jauh di bawah rerata nilai Matematika wajib yang sebesar 36,10 dari 3.489.148 siswa, serta Bahasa Indonesia yang mencapai 55,38 dari 3.477.893 siswa.
Rerata Nilai TKA Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Perbedaan rerata nilai juga terlihat jelas berdasarkan jenjang pendidikan:
- Jenjang SMA:
- Bahasa Indonesia: 57,39
- Matematika: 37,23
- Bahasa Inggris: 26,71
- Jenjang SMK:
- Bahasa Indonesia: 53,62
- Matematika: 34,74
- Bahasa Inggris: 22,55






