Film drama berjudul Fremont (2023) membawa penonton menyelami kehidupan Donya, seorang pengungsi wanita dari Afghanistan yang kini menetap di Fremont, California. Dengan durasi 91 menit, film ini menyoroti perjuangan Donya yang baru delapan bulan berada di Amerika Serikat, menghadapi serangkaian tantangan emosional yang mendalam.
Donya, yang diperankan oleh Anaita Wali Zada, digambarkan menderita insomnia, kesepian, dan trauma masa lalu. Pengalaman pahitnya sebagai penerjemah untuk Angkatan Darat Amerika di Afghanistan menjadi akar dari beban emosional yang ia pikul.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pekerjaan dan Lingkaran Sosial Terbatas
Dalam kesehariannya, Donya bekerja di sebuah pabrik kue keberuntungan di San Francisco. Pabrik tersebut dikelola oleh pasangan suami istri, Ricky dan Lin. Ricky, yang diperankan oleh Jason Schwartzman, menunjukkan sikap ramah dan hangat serta sangat mendukung Donya. Namun, Lin, yang diperankan oleh Constance Wu, tampak kurang menyukai kehadiran Donya.
Di pabrik, Donya bekerja bersama rekan-rekannya, Joanna (Shila Ommi) yang bertugas menyiapkan kue, dan Fan (Sondra James), rekan yang lebih tua yang biasanya menulis ramalan di dalamnya. Kehidupan sosial Donya sangat terbatas, hanya berinteraksi dengan tetangga, rekan kerja, dan Aziz, pemilik restoran Timur Tengah setempat.
Salah satu tetangganya, Salim (Siddique Ahmed), yang juga seorang pengungsi Afghanistan, mencoba membantu Donya dengan menawarkan kopi. Namun, tawaran tersebut ditolak Donya karena khawatir akan semakin sulit tidur. Mengetahui Donya sedang menunggu sesi terapi, Salim kemudian memberinya kartu janji temu dengan terapisnya, Dr. Anthony (Gregg Turkington).
Perjuangan Menulis Ramalan dan Terapi Mendalam
Donya sempat merasa kecewa saat terapis menjelaskan bahwa ia tidak bisa langsung memberikan obat tidur tanpa menjalani beberapa sesi terapi terlebih dahulu. Situasi di pabrik kue keberuntungan pun berubah setelah kematian Fan yang tak terduga.
Donya kemudian ditugaskan untuk menulis ramalan kue keberuntungan, sebuah kesempatan yang awalnya membuatnya bersemangat. Namun, kebahagiaan itu segera pudar karena ia kesulitan menulis ramalan yang positif. Perasaan tidak bahagia dan beban emosional yang ia bawa membuatnya sulit menuangkan kata-kata optimis.
Melalui sesi terapi dengan Dr. Anthony, terungkap bahwa insomnia Donya sebagian besar dipicu oleh rasa bersalah karena selamat dari keluarganya dan teman-teman di Kabul. Donya adalah satu-satunya dari tiga penerjemah di pangkalannya yang berhasil keluar dari Afghanistan. Satu rekan tewas saat menunggu visa, sementara yang lain masih menunggu proses dokumen.
Alih-alih mendapatkan rasa bangga dari keluarganya karena menjadi satu-satunya penerjemah wanita, Donya justru dianggap pengkhianat oleh lingkungan sekitarnya. Bahkan, keluarganya mulai menerima ancaman kematian, menambah berat beban psikologis yang harus ditanggung Donya.
Kredit Film Fremont (2023)
| Kategori | Detail |
|---|---|
| Sutradara | Babak Jalali |
| Penulis Skenario | Babak Jalali, Carolina Cavalli |
| Studio Produksi | Butimar Productions, Extra A Productions, Blue Morning Pictures |
| Rating (Kapanlagi) | 7.6/10 |
| Rating (Umum) | 6.9/10 |






