Film drama romantis The Light Between Oceans (2016) kembali menjadi sorotan, menghadirkan kisah cinta yang dibalut dilema moral mendalam. Dibintangi oleh Michael Fassbender, Alicia Vikander, dan Rachel Weisz, film berdurasi 133 menit ini mengajak penonton menyelami konflik batin yang menyayat hati.
Kisah Cinta di Ujung Dunia
Berlatar tahun 1918, cerita dimulai dengan Tom Sherbourne (Michael Fassbender), seorang veteran Perang Dunia I yang dihantui trauma. Ia menerima pekerjaan sebagai penjaga mercusuar di Janus Rock, sebuah pulau terpencil di lepas pantai Australia. Di sana, Tom bertemu dan jatuh cinta dengan Isabel Graysmark (Alicia Vikander), seorang perempuan lokal yang hangat dan mendambakan keluarga bahagia.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pernikahan Tom dan Isabel diuji oleh serangkaian tragedi. Isabel mengalami dua kali keguguran dalam rentang dua tahun, membuatnya terpuruk dalam kesedihan dan keputusasaan untuk memiliki anak. Di tengah kerapuhan itu, sebuah peristiwa tak terduga terjadi.
Dilema Moral yang Mengguncang
Tak lama setelah keguguran kedua Isabel, sebuah perahu terdampar di dekat mercusuar. Di dalamnya ditemukan seorang pria yang telah meninggal dan seorang bayi perempuan yang masih hidup. Tom, yang memahami hukum, tahu ia wajib melaporkan kejadian tersebut. Namun, Isabel, didorong oleh naluri keibuan dan keputusasaan, membujuk Tom untuk merahasiakannya dan mengaku bayi itu sebagai anak mereka sendiri.
Bayi perempuan itu diberi nama Lucy dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang di pulau terpencil tersebut. Kehidupan mereka berjalan tenang, hingga suatu hari Tom melihat Hannah Roennfeldt (Rachel Weisz) yang berduka di depan makam suami dan bayinya. Hati Tom diliputi rasa bersalah, menyadari kemungkinan besar Lucy adalah anak Hannah yang hilang di laut pada tanggal yang sama saat Lucy ditemukan.
Terungkapnya Kebenaran dan Konsekuensi Pahit
Konflik batin Tom semakin dalam. Ia akhirnya mengirim petunjuk anonim kepada Hannah, yang secara perlahan membuka tabir kebenaran. Rahasia yang selama ini disimpan rapat pun terungkap, menyeret Tom dan Isabel ke dalam pusaran hukum dan emosi yang rumit.
Dalam upaya melindungi Isabel, Tom memilih menanggung semua kesalahan. Namun, keputusan ini justru merusak hubungan mereka, yang hancur oleh rasa marah dan kehilangan. Lucy akhirnya dikembalikan kepada keluarga kandungnya, meskipun hatinya tetap terikat pada Tom dan Isabel yang telah membesarkannya.
The Light Between Oceans pada akhirnya menjadi sebuah narasi kuat tentang cinta, pengorbanan, dan pilihan sulit antara apa yang benar secara hukum dan apa yang terasa benar secara emosional.






