Berita

Kardinal Suharyo: “Pertobatan Ekologis Akan Terus Didengungkan KAJ di 2026”

Advertisement

Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan memfokuskan perhatiannya pada isu pertaubatan ekologis sepanjang tahun 2026. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kerusakan alam yang kian masif dan memicu berbagai bencana di sejumlah wilayah Indonesia.

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menegaskan bahwa KAJ akan secara konsisten mendengungkan tanggung jawab menjaga lingkungan hidup. “Nah sekarang ini, yang sedang digalakkan, tahun depan, tahun 2026, Keuskupan Agung Jakarta memberi perhatian pada yang namanya tanggung jawab untuk menjaga lingkungan hidup. Maka ada yang namanya pertobatan ekologis, itu yang akan terus didengungkan,” ujar Kardinal Suharyo kepada wartawan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2025).

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Suharyo menjelaskan bahwa konsep pertaubatan ekologis mencakup berbagai cara yang sering kali terlupakan. Ia memberikan contoh sederhana mengenai pengelolaan sisa sampah makanan. “Pertobatan ekologis itu isinya macam-macam yang pernah dilakukan, susahnya atau sayangnya itu sekarang dilupakan. Salah satu bentuk pertobatan ekologis, misalnya salah satu contoh kecil, atau, kalau saya biasanya makan kalau tidak enak dibuang, sampah makanan itu di Indonesia kan besar sekali,” paparnya.

Lebih lanjut, Kardinal Suharyo menekankan pentingnya kesadaran dalam mengambil makanan. “Pertobatan ekologis artinya saya sekarang sebagai yang sedang bertaubat, kalau ambil makanan ya jangan semau-mau matanya, tetapi diambil secukupnya supaya tidak menyisakan sampah. Itu pertobatan ekologis,” sambungnya.

Advertisement

Selain itu, ia juga mencontohkan penggunaan kantong belanja yang ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik. Menurutnya, hal-hal kecil seperti itu merupakan bagian penting dari pertaubatan ekologis yang akan terus disuarakan oleh Keuskupan Agung Jakarta.

“Macam-macam hal kecil seperti itu, salah satu bentuk pertaubatan. Pertaubatannya banyak sekali, bentuknya bisa macam-macam, menyangkut seluruh wilayah kehidupan manusia,” pungkas Kardinal Suharyo.

Advertisement
Mureks