Amerika Latin telah lama dikenal sebagai benua penghasil talenta sepak bola luar biasa, dengan negara-negara seperti Argentina, Brasil, Uruguay, dan Kolombia kerap melahirkan pemain-pemain berkelas dunia. Arsenal, salah satu klub raksasa Inggris, memiliki sejarah panjang dalam memanfaatkan bakat-bakat dari kawasan ini, khususnya dari Brasil, yang memberikan warna khas Amerika Latin dalam permainan mereka.
Kecepatan, teknik tinggi, serta etos kerja menjadi ciri utama yang kerap dibawa para pemain Negeri Samba ke Emirates Stadium. Dalam beberapa musim terakhir, kontribusi pemain Brasil semakin menonjol dan berperan penting dalam kebangkitan Arsenal sebagai penantang gelar Premier League. Mereka tak hanya hadir sebagai pelengkap skuad, tetapi juga menjadi tulang punggung di lini depan dan belakang.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Setidaknya ada sebelas pemain dari negara-negara Amerika Latin yang pernah membela The Gunners. Siapa sajakah mereka?
1. Gilberto Silva (Brasil)
Gilberto Silva tiba di Arsenal pada musim panas 2002, segera setelah menjadi bagian integral dari Tim Nasional Brasil yang menjuarai Piala Dunia 2002. Didatangkan dari Atlético Mineiro, kehadirannya bertujuan memperkuat lini tengah dengan sosok yang disiplin, berpengalaman, dan memiliki kekuatan taktik mumpuni. Transfer ini terbukti sangat strategis, sebab Gilberto langsung beradaptasi dengan filosofi permainan Arsène Wenger.
Selama enam musim, dari 2002 hingga 2008, Gilberto mencatatkan 237 penampilan di seluruh kompetisi. Ia dikenal sebagai gelandang bertahan yang efektif dalam memotong alur serangan lawan tanpa harus sering melakukan tekel sembrono. Perannya yang seringkali tidak mencolok justru vital dalam menjaga keseimbangan tim, terutama ketika Arsenal melancarkan serangan.
Secara statistik, Gilberto membukukan 24 gol dan 14 assist, angka yang cukup impresif untuk seorang gelandang bertahan. Ia adalah bagian tak terpisahkan dari skuad legendaris ‘Invincibles’ musim 2003/2004, yang membawa Arsenal menjuarai Premier League tanpa satu pun kekalahan. Hingga kini, Gilberto masih diakui sebagai salah satu pemain Amerika Latin terbaik dalam sejarah klub.
2. Edu Gaspar (Brasil)
Edu Gaspar direkrut Arsenal pada tahun 2001 dari Corinthians. Arsène Wenger melihat Edu sebagai gelandang serbaguna yang mampu bermain di berbagai posisi, mulai dari gelandang tengah, sayap kiri, hingga peran box-to-box. Kedatangannya menambah kedalaman skuad Arsenal pada awal 2000-an yang dikenal sangat kompetitif.
Selama empat musim (2001–2005), Edu mencatatkan 127 penampilan di seluruh kompetisi. Meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama, ia kerap dipercaya dalam pertandingan-pertandingan penting, termasuk di liga dan piala domestik. Kemampuannya beradaptasi dengan beragam peran menjadikannya aset berharga sebagai pemain rotasi.
Edu membukukan 15 gol dan 18 assist bersama Arsenal. Kontribusinya turut membantu klub meraih gelar Premier League pada musim 2001/2002 dan 2003/2004, serta FA Cup pada tahun 2002. Meski tidak selalu menjadi sorotan utama, Edu merupakan bagian penting dari fondasi kesuksesan Arsenal di era keemasan tersebut.
3. Sylvinho (Brasil)
Sylvinho bergabung dengan Arsenal pada tahun 1999, didatangkan dari Corinthians. Ia direkrut sebagai bek kiri modern yang memiliki kemampuan menyerang, sejalan dengan filosofi permainan ofensif Arsène Wenger. Kedatangannya menjadi bagian dari upaya Arsenal untuk membangun tim yang lebih dinamis pada akhir dekade 1990-an.
Selama dua musim (1999–2001), Sylvinho mencatatkan 55 penampilan di seluruh kompetisi. Ia sempat menjadi pilihan utama sebelum akhirnya posisinya tergeser oleh persaingan internal dan perubahan strategi tim. Meskipun demikian, kontribusinya tetap signifikan pada periode awal transformasi Arsenal.
Dari segi statistik, Sylvinho mencetak 3 gol dan 6 assist. Masa baktinya memang relatif singkat, namun ia turut membantu Arsenal menjuarai Premier League dan FA Cup pada musim 2001/2002, sebelum kemudian melanjutkan karier suksesnya di Barcelona.
4. Alexis Sánchez (Chile)
Alexis Sánchez didatangkan Arsenal pada tahun 2014 dari Barcelona, dan seketika menjadi wajah baru di lini serang The Gunners. Transfer ini dinilai sebagai salah satu pembelian terbaik Arsenal di era modern, mengingat Alexis datang di usia matang dengan pengalaman bermain di level elite.
Selama tiga setengah musim (2014–2018), Alexis mencatatkan 166 penampilan di seluruh kompetisi. Ia hampir selalu menjadi pusat permainan Arsenal, dikenal dengan etos kerja luar biasa, kemampuan dribel yang tajam, serta mentalitas kompetitif yang tinggi.
Alexis membukukan 80 gol dan 45 assist, menjadikannya pemain Amerika Latin paling produktif dalam sejarah Arsenal. Ia memainkan peran kunci dalam kesuksesan meraih FA Cup pada tahun 2015 dan 2017, serta dikenang sebagai salah satu penyerang terbaik di Premier League pada masanya.
5. Carlos Vela (Meksiko)
Carlos Vela bergabung dengan Arsenal pada tahun 2005 setelah tampil gemilang di Piala Dunia U-17 bersama Tim Nasional Meksiko. Ia dipandang sebagai talenta muda dengan potensi besar, namun membutuhkan waktu adaptasi di kancah sepak bola Eropa.
Dalam periode 2005–2012, Vela mencatatkan 62 penampilan bersama Arsenal. Namun, sebagian besar waktunya dihabiskan sebagai pemain pinjaman ke klub lain, yang membuat perkembangannya bersama tim utama Arsenal tidak optimal.
Vela mencetak 11 gol dan 8 assist untuk Arsenal. Meskipun kariernya di London tidak sepenuhnya berhasil, ia tetap menjadi bagian dari sejarah pemain Amerika Latin di Arsenal sebelum menemukan kesuksesan besar di luar Eropa.
6. David Ospina (Kolombia)
David Ospina bergabung dengan Arsenal pada tahun 2014 dari Nice sebagai kiper berpengalaman. Ia direkrut untuk memberikan persaingan sehat di posisi penjaga gawang.
Selama lima musim (2014–2019), Ospina mencatatkan 70 penampilan di seluruh kompetisi. Ia sering dipercaya tampil di ajang piala domestik dan kompetisi Eropa.
Meskipun tidak mencetak gol atau assist, Ospina berkontribusi dalam raihan FA Cup pada tahun 2015 dan 2017, serta dikenal sebagai kiper yang konsisten dan profesional.
7. Lucas Torreira (Uruguay)
Lucas Torreira bergabung dengan Arsenal pada tahun 2018 dari Sampdoria. Ia segera menjadi favorit para penggemar berkat gaya bermainnya yang agresif dan tanpa kompromi.
Dalam periode 2018–2022, Torreira mencatatkan 89 penampilan. Musim debutnya menjadi yang terbaik sebelum perannya menurun dan akhirnya ia dipinjamkan ke klub lain.
Ia membukukan 4 gol dan 6 assist, termasuk gol ikonik ke gawang Tottenham. Torreira dikenang sebagai gelandang pekerja keras yang memberikan warna khas Amerika Latin di lini tengah Arsenal.
8. Gabriel Martinelli (Brasil)
Gabriel Martinelli bergabung dengan Arsenal pada Juli 2019 dari klub Brasil, Ituano, dalam transfer yang awalnya luput dari perhatian publik. Di usia 18 tahun, Martinelli datang tanpa label wonderkid mahal, namun dengan reputasi pekerja keras dan naluri gol tinggi. Arsenal melihatnya sebagai proyek jangka panjang, bukan solusi instan, terutama saat klub sedang berada dalam fase transisi pasca-era Arsène Wenger.
Pada musim-musim awalnya (2019–2021), Martinelli berkembang perlahan, sempat terganggu cedera, namun tetap menunjukkan etos kerja luar biasa. Seiring kedatangan Mikel Arteta, perannya semakin jelas sebagai winger kiri agresif yang unggul dalam pressing tinggi. Hingga musim 2024/2025, Martinelli telah mencatatkan lebih dari 170 penampilan di seluruh kompetisi, menjadi starter reguler di Premier League dan Liga Champions, serta dipercaya dalam laga-laga besar.
Martinelli telah membukukan sekitar 45 gol dan 30 assist untuk Arsenal. Namun, dampaknya melampaui angka tersebut. Ia dikenal sebagai pemain yang membuka ruang, menekan bek lawan tanpa lelah, dan menjadi simbol identitas baru Arsenal yang intens, cepat, dan kolektif. Martinelli kini dianggap sebagai salah satu winger kiri terbaik di Premier League dan aset jangka panjang klub.
9. Gabriel Jesus (Brasil)
Gabriel Jesus resmi bergabung dengan Arsenal pada Juli 2022 setelah didatangkan dari Manchester City. Transfer ini menjadi pernyataan ambisi Arsenal, karena Jesus datang sebagai pemain dengan mental juara dan pengalaman memenangkan Premier League. Mikel Arteta, yang pernah bekerja dengannya di City, melihat Jesus sebagai penyerang yang cocok untuk membangun sistem, bukan sekadar pencetak gol semata.
Sejak musim debutnya (2022–sekarang), Jesus langsung menjadi poros utama lini depan Arsenal. Hingga musim 2024/2025, ia telah mencatatkan lebih dari 90 penampilan di seluruh kompetisi. Meskipun sering terganggu cedera, perannya tetap krusial karena kemampuannya turun ke lini tengah, membuka ruang bagi winger, dan memimpin pressing dari lini terdepan.
Gabriel Jesus telah menyumbang sekitar 30 gol dan 25 assist untuk Arsenal. Angka tersebut mungkin tidak selalu spektakuler, namun kontribusinya terhadap permainan kolektif sangat besar. Ia mengubah cara Arsenal menyerang, membuat lini depan lebih cair, dinamis, dan sulit ditebak. Jesus kini dipandang sebagai pemimpin non-formal di skuad muda Arsenal.
10. Gabriel Magalhães (Brasil)
Gabriel Magalhães bergabung dengan Arsenal pada September 2020 dari Lille. Saat itu, Arsenal sangat membutuhkan bek tengah berkaki kidal yang kuat secara fisik, dominan dalam duel udara, dan berani bermain dengan garis pertahanan tinggi. Gabriel datang dengan reputasi bek agresif, namun masih membutuhkan adaptasi terhadap intensitas Premier League.
Dalam periode 2020–sekarang, Gabriel berkembang menjadi bek utama Arsenal. Hingga musim 2024/2025, ia telah mencatatkan lebih dari 180 penampilan di seluruh kompetisi. Kolaborasinya dengan William Saliba membentuk salah satu duet bek tengah paling solid di Premier League, menggabungkan agresivitas, kecepatan, dan kecerdasan posisi.
Gabriel mencetak sekitar 15 gol dan 4 assist, mayoritas berasal dari situasi bola mati. Ia dikenal sebagai ancaman serius saat situasi sepak pojok dan tendangan bebas. Lebih dari itu, Gabriel menjadi simbol transformasi lini belakang Arsenal dari rapuh menjadi salah satu yang paling kokoh di Inggris.
11. Marquinhos (Brasil)
Marquinhos bergabung dengan Arsenal pada Juli 2022 dari São Paulo sebagai pemain muda potensial. Ia direkrut bukan untuk langsung menjadi starter, melainkan sebagai investasi jangka panjang. Arsenal melihatnya sebagai winger cepat dengan keberanian duel satu lawan satu dan insting menyerang yang khas pemain Brasil.
Selama periode 2022–2024, Marquinhos mencatatkan 6 penampilan resmi bersama tim utama Arsenal. Ia lebih sering tampil di ajang piala dan Liga Europa sebelum dipinjamkan ke beberapa klub seperti Norwich City, Nantes, dan Fluminense untuk menambah pengalaman bermain di level senior.
Dari penampilannya bersama Arsenal, Marquinhos mencatatkan 1 gol dan 1 assist, yang keduanya terjadi di Liga Europa. Meskipun kontribusinya masih terbatas, Arsenal tetap memandang Marquinhos sebagai aset pengembangan. Kariernya di Arsenal lebih merepresentasikan strategi klub dalam merekrut dan mematangkan talenta muda Amerika Latin.
Pertanyaan Umum Seputar Pemain Amerika Latin di Arsenal
Siapa pemain Brasil paling berpengaruh di Arsenal saat ini?
Gabriel Martinelli dan Gabriel Magalhães dianggap paling berpengaruh karena konsisten menjadi starter dan berperan besar dalam performa tim.
Gabriel Martinelli bergabung dengan Arsenal sejak kapan?
Gabriel Martinelli bergabung dengan Arsenal pada tahun 2019 dari klub Brasil, Ituano.
Apa peran utama Gabriel Jesus di Arsenal?
Gabriel Jesus berperan sebagai penyerang utama sekaligus penghubung permainan, bukan hanya pencetak gol.
Apakah Gabriel Magalhães pemain inti Arsenal?
Ya, Gabriel Magalhães adalah bek tengah utama dan bagian penting dari pertahanan Arsenal.
Siapa pemain Brasil tersubur di Arsenal saat ini?
Gabriel Martinelli menjadi pemain Brasil tersubur Arsenal dalam beberapa musim terakhir berkat konsistensi gol dan assist-nya.






