Lifestyle

Jahannamiyyun: Mengenal Golongan Umat Islam yang Diselamatkan Syafaat Nabi dari Api Neraka

Advertisement

Dalam ajaran Islam, keyakinan akan surga dan neraka sebagai balasan setimpal dari Allah SWT bagi setiap hamba-Nya adalah fundamental. Mereka yang beriman dan tekun berbuat kebaikan dijanjikan surga, sementara orang-orang yang kufur akan ditempatkan di neraka. Namun, ada sebuah istilah menarik dalam diskursus akidah yang dikenal sebagai Jahannamiyyun. Siapakah mereka dan bagaimana golongan ini dapat diselamatkan?

Pengertian Jahannamiyyun dalam Islam

Istilah Jahannamiyyun merujuk pada golongan umat Islam yang sempat menjalani hukuman sementara di neraka Jahannam akibat kemaksiatan yang mereka perbuat. Keberadaan mereka di neraka tidak bersifat permanen, melainkan berkat prinsip tauhid yang mereka pegang teguh.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Ahmad Hawassy dalam bukunya Kajian Tauhid dalam Bingkai Aswaja menjelaskan bahwa istilah ini pernah disebutkan dalam sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda:

“Akan keluar suatu kaum dari api neraka setelah mereka dibakar dalam api neraka, lalu merekapun masuk kedalam surga, maka penduduk surga menamainya sebagai Jahannamiyyun (mantan penduduk neraka jahannam).” (HR. Bukhari, hadis Anas bin Malik)

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW juga menegaskan:

“Sungguh satu kaum dari ummatku akan keluar dari Neraka dengan sebab syafa’atku, mereka disebut jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam)”

Penamaan Jahannamiyyun ini disematkan oleh penduduk surga sebagai penanda bahwa mereka adalah orang-orang yang berhasil selamat dari api neraka melalui syafaat atau rahmat Allah. Secara akidah, konsep ini menegaskan keyakinan Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa pelaku dosa besar dari kalangan Muslim tidak otomatis menjadi kafir. Selama seseorang meninggal dunia dalam keadaan bertauhid, ia tetap berada dalam kehendak dan rahmat Allah SWT.

Dengan demikian, Jahannamiyyun bukanlah golongan kafir, melainkan hamba Allah yang disucikan terlebih dahulu dari dosa-dosanya. Hal ini membuktikan bahwa Allah Maha Adil sekaligus Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang masih memiliki iman di hati mereka.

Advertisement

Bagaimana Jahannamiyyun Memasuki Surga?

Proses masuknya golongan Jahannamiyyun ke dalam surga dijelaskan secara rinci dalam beberapa hadits. Pada hari akhir, Rasulullah SAW akan diberikan hak untuk memberikan syafaat kepada umatnya.

Kasimun dalam buku Hadis Qudsi Firman Allah Yang Tak Tercantum Dalam Al-Qur’an mengutip sabda Rasulullah SAW:

“Pada hari kiamat, aku diberi syafa’at. Aku berkata, “Wahai Rabbku, masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman sebesar biji sawi.” Mereka memasukinya. Aku pun berkata, “Masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman walau rendah.” Anas berkata, “Seakan-akan aku melihat (isyarat) pada jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 7509)

Sebelum merasakan kenikmatan surga, mereka terlebih dahulu dimasukkan ke dalam sungai kehidupan (nahrul hayaah). Proses ini bertujuan agar mereka disucikan dari bekas-bekas azab api neraka, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW:

“Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman, “Siapa yang dalam hatinya ada sebiji sawi iman, keluarkanlah dia dari neraka.” Maka merekapun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu. Selanjutnya mereka dimasukkan ke sungai kehidupan (nahrul hayaah), lalu mereka akan tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai.”

Hadits ini menegaskan bahwa orang-orang yang masih memiliki iman, meskipun sangat kecil, tidak akan kekal di dalam neraka. Allah SWT akan mengeluarkan mereka dengan rahmat dan syafaat Nabi Muhammad SAW. Setelah disucikan melalui sungai kehidupan, mereka akhirnya dimasukkan ke dalam surga sebagai bentuk keadilan dan kasih sayang Allah.

Advertisement
Mureks