Lifestyle

Kemenag: Keluarga Samawa Paripurna Wajib Peduli Lingkungan di Momen Natal 2025

Advertisement

Perayaan Natal Nasional 2025 mengusung tema “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga”. Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Suparman menegaskan bahwa kekudusan keluarga atau ‘Keluarga Samawa’ tidak hanya sebatas ketaatan dalam berdoa, melainkan juga kesadaran terhadap lingkungan.

Kesadaran Lingkungan sebagai Pilar Keluarga Samawa

Suparman menjelaskan, keluarga yang ideal akan mencapai kesempurnaan jika memiliki kepedulian terhadap lingkungan. “Keluarga Samawa atau keluarga Kudus itu akan menjadi paripurna kalau lingkungan itu bersih, tidak membuang sampah ke sungai-sungai atau ke got, dia menggunakan daur ulang, bersih, kalau hal-hal seperti itu dimulai dari keluarga maka tidak mustahil masyarakat kita akan semakin maju, semakin sehat,” kata Suparman dalam wawancara bersama detikcom, Jumat (26/12/2025).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Menurutnya, Tuhan lebih menghargai tindakan humanis yang dilakukan manusia terhadap sesama dan lingkungan. “Ternyata Tuhan itu tidak melihat dari seberapa banyak kita berdoa kepada Tuhan tapi seberapa banyak kita melakukan aksi-aksi humanis kepada masyarakat kita, kepada lingkungan kita, itu yang ditunggu,” ujarnya.

Suparman merujuk pada ayat-ayat Allah yang memerintahkan kasih, yakni “Kasihilah Tuhan Allah” dan “Kasihilah sesama manusia”. Ia menggarisbawahi bahwa “sesama manusia” mencakup semua umat dan seluruh ciptaan Tuhan.

Bencana Alam sebagai Peringatan Ilahi

Dalam kesempatan tersebut, Suparman juga menyoroti berbagai bencana yang melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Ia berpandangan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat dari perlakuan manusia yang tidak menghormati lingkungan dan bertindak semena-mena, hingga membuat alam “menjerit”.

Advertisement

“Jeritan alam itu adalah peringatan kepada kita bahwa manusia memperlakukan alam tidak semestinya. Nah, ini peringatan dari alam ini yang juga peringatan Tuhan kepada kita itu harus kita maknai bahwa kita harus sadar untuk merawat lingkungan,” jelasnya.

Dari sudut pandang Katolik, Suparman menyatakan bahwa individu yang abai terhadap lingkungan menunjukkan iman yang tipis. Sebaliknya, semakin seseorang mencintai lingkungan dan ciptaan-Nya, semakin kuat imannya kepada Sang Pencipta. “Artinya kita menghargai ciptaan Tuhan. Semakin kita peduli dengan sesama, maka iman kita semakin kuat,” tambahnya.

Pesan Kerukunan dan Pengharapan di Momen Natal

Menjelang perayaan Natal, Suparman juga menyampaikan pesan penting mengenai kerukunan umat beragama. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks yang dapat memicu perpecahan. Selain itu, ia menekankan pentingnya untuk senantiasa memelihara pengharapan.

“Tetaplah berpengharapan. Sebagaimana disebutkan Tuhan bersama kita, Imanuel. Jadi, bekerjalah dengan giat, sekolahlah dengan rajin, disertai dengan doa,” pesannya.

Advertisement
Mureks