Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama (Kemenag), Jeane Marie Tulung, menyampaikan pesan mendalam terkait tema Natal Nasional 2025. Tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” disebut sangat relevan dengan kondisi keluarga di era modern.
Dalam wawancara bersama detikcom pada Jumat (26/12/2025), Jeane menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat dari Injil Matius pasal 1 ayat 21–24. Ayat ini menegaskan kehadiran Allah dalam kehidupan manusia, khususnya melalui institusi terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Tema ini menekankan bahwa Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga. Kenapa? Karena kita melihat keluarga adalah komunitas terkecil,” ujar Jeane, dikutip Jumat (26/12/2025).
Keluarga Tak Lepas dari Pergumulan Hidup
Jeane mengakui bahwa kehidupan keluarga tidak pernah lepas dari berbagai persoalan dan pergumulan. Beragam tantangan, konflik, dan tekanan kerap muncul dalam dinamika rumah tangga. Namun, menurutnya, justru dalam situasi-situasi sulit itulah kehadiran Allah menjadi nyata.
Ia mencontohkan kisah Yesus Kristus yang lahir dari keluarga sederhana, Yusuf dan Maria. Keduanya menghadapi pergumulan berat dalam menerima amanat Tuhan, baik secara sosial maupun batin.
“Yusuf dan Maria bukan tanpa pergumulan. Yusuf harus menerima tanggung jawab besar, sementara Maria menghadapi situasi yang sangat berat sebagai seorang perempuan. Namun, di tengah kesederhanaan dan persoalan itu, Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga,” jelasnya.
Relevansi dengan Kondisi Keluarga Masa Kini
Lebih lanjut, Jeane menekankan bahwa pesan Natal tidak hanya berhenti pada kisah keluarga Yusuf dan Maria, tetapi juga harus dimaknai dalam konteks keluarga masa kini. Ia menyoroti berbagai persoalan serius yang dihadapi keluarga modern, mulai dari konflik internal hingga tindak kekerasan yang kerap muncul di ruang publik dan media sosial.
“Di masa kini kita melihat berbagai persoalan keluarga, bahkan kejahatan yang terjadi di dalam keluarga sendiri. Namun, di tengah kegelapan itu, masih ada harapan dan cahaya,” ujarnya.
Menurut Jeane, harapan tersebut muncul ketika keluarga membuka hati untuk menerima kehadiran Allah dalam kehidupan mereka.
Peran Keluarga dalam Menanamkan Nilai Moral dan Iman
Jeane menegaskan bahwa keluarga memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral, khususnya melalui peran orang tua. Nilai-nilai inilah yang akan membentuk karakter anak dan memengaruhi sikap mereka dalam pergaulan sosial serta kehidupan beragama.
“Ketika seseorang menerima ajaran agama dan nilai moral yang benar dalam keluarga, maka itu akan tercermin dalam relasinya dengan sesama dan dengan pemeluk agama lain,” katanya.
Ia menilai pembentukan karakter yang baik di dalam keluarga akan berdampak luas bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Doa dan Harapan untuk Keluarga Kristen Indonesia
Di akhir wawancara, Jeane Marie menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh umat Kristen di Indonesia, agar setiap keluarga senantiasa diberkati Tuhan. Menurutnya, berkat itu terwujud ketika keluarga hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ia menekankan pentingnya membangun komunikasi yang terbuka dan sehat dalam keluarga, saling menerima satu sama lain, serta membiasakan doa dan ibadah bersama.
“Kadang kala kehidupan keluarga itu tidak harmonis karena komunikasi yang tidak terbuka. Karena itu perlu ada komunikasi terbuka dalam kehidupan keluarga ya. Saling menerima satu dengan yang lain. Berdoa bersama, beribadah bersama tentunya benar-benar menjalankan ajaran-ajaran agama secara khusus bagi umat Kristiani,” tutupnya.






