Setiap Muslim diwajibkan untuk berwudhu dengan benar sebagai syarat utama kesucian diri sebelum menunaikan salat. Pentingnya wudhu ini diulas mendalam oleh Drs. Oan Hasanuddin dalam bukunya Mukjizat Berwudhu, yang merujuk pada hadits dari Abu Hurairah sebagai dalil utama.
Hadits tersebut secara tegas menunjukkan betapa vitalnya posisi wudhu bagi keabsahan ibadah salat. “Tidak diterima salat salah satu seorang dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu,” demikian bunyi hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Mengingat salat adalah rutinitas wajib lima waktu, kualitas wudhu menjadi kunci utama kesempurnaan ibadah tersebut. Sayangnya, sering kali umat Muslim abai dan melakukan kesalahan saat berwudhu tanpa disadari. Meskipun tampak remeh, kekeliruan ini berisiko memengaruhi sah atau tidaknya salat kita.
Kesalahan Umum dalam Berwudhu
Merujuk pada karya Saiful Anwar Al Batawy yang berjudul Dasyatnya Air Wudhu, terdapat beberapa poin kesalahan umum yang sering dilakukan oleh umat Muslim saat melaksanakan wudhu:
1. Menggunakan Air yang Tidak Baik untuk Wudhu
Kesucian wudhu tidak hanya ditentukan oleh kejernihan air, tetapi juga keberkahan cara mendapatkannya. Air hasil curian, misalnya, masuk dalam kategori haram dan tidak bisa digunakan untuk menyucikan diri di hadapan Allah.
Sebagaimana pesan Rasulullah SAW, Allah hanya menerima apa yang baik. “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali yang baik,” sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim. Oleh karena itu, kehalalan air menjadi syarat mutlak dalam ibadah.
2. Adanya Hal yang Menghalangi Air Menuju Kulit
Agar wudhu sah, air harus menyentuh kulit secara langsung. Pastikan tidak ada kutek, tato, atau lapisan penghalang lainnya yang menempel di anggota wudhu. Tanpa kontak langsung antara air dan kulit, syarat sah wudhu tidak terpenuhi. Sebaiknya, bersihkan dahulu segala kotoran atau lapisan yang menghambat air sebelum berwudhu.
3. Menghilangkan Salah Satu Rukun Wudhu
Wudhu bisa dianggap tidak sah jika ada satu saja rukun yang terlewati. Walaupun menggunakan air yang melimpah, wudhu tetap tidak valid apabila urutannya berantakan. Dampaknya, salat yang dikerjakan pun menjadi tidak sah di mata agama.
Berikut ini adalah rukun wudhu yang wajib dipenuhi:
- Niat wudhu
- Membasuh Wajah
- Membasuh Kedua Tangan Sampai ke Siku
- Mengusap kepala
- Membasuh kedua kaki dan kedua mata kaki
- Tartib (berurutan)
4. Memisahkan antara Kumur-kumur dan Menghirup Air
Salah satu kekeliruan yang umum ditemukan di masyarakat adalah memisahkan pengambilan air untuk berkumur dan menghirup air ke hidung (istinsyaq). Padahal, berdasarkan hadits Nabi SAW, terdapat tiga metode yang benar untuk melakukan kedua hal tersebut:
- Metode Gabungan (Satu Telapak): Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Zaid, “Rasulullah berkumur-kumur dan menghirup air dari satu telapak tangan. Beliau mengerjakannya sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari Muslim)
- Satu Gayung untuk Tiga Kali: Cara ini dijelaskan dalam hadits Abdullah bin Zaid. “Rasulullah berkumur-kumur dan menghirup air lalu mengeluarkannya sebanyak tiga kali dari satu gayung.” (HR. Bukhari)
- Metode Berurutan dari Satu Wadah: Hal ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib, “Rasulullah SAW memasukkan tangan kanannya dalam bejana lalu berkumur-kumur tiga kali dan menghirup air tiga kali.” (HR. Abu Daud, An-Nasai)
5. Kelalaian dalam Menyempurnakan Wudhu
Ini adalah salah satu kesalahan paling fatal saat berwudhu. Jika ada satu saja bagian tubuh yang masuk dalam rukun wudhu namun luput dari basuhan air, maka wudhu Anda otomatis dianggap tidak sah.
6. Mencuci Anggota Wudhu Lebih dari Tiga Kali
Merujuk pada riwayat Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan, “Rasulullah SAW biasa membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali.” Namun, praktik ini bersifat fleksibel; dalam hadits Abdullah bin Zaid disebutkan beliau pernah membasuhnya dua kali, bahkan menurut Ibnu Abbas, Rasulullah SAW juga terkadang hanya membasuh sekali untuk setiap bagian.
7. Mengusap Kepala Lebih dari Tiga Kali
Mengusap bagian kepala sebanyak tiga kali dikategorikan sebagai kesalahan dalam prosedur wudhu. Praktik yang benar menurut tuntunan Rasulullah SAW adalah melakukan satu kali usapan dari bagian depan ke belakang, yang kemudian diikuti dengan membasuh kedua telinga.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid dalam HR. Bukhari, “Rasulullah SAW mempraktikkan pengusapan kepala hanya satu kali.”
Wallahu a’lam.






