Olahraga

Herry IP: Fisik Prima Kunci Utama Ganda Putra Malaysia Bersaing di Level Dunia, Pemain Korea Jadi Tolok Ukur

KUALA LUMPUR, Ligaolahraga.com – Pelatih ganda putra nasional Malaysia, Herry IP, menegaskan bahwa kuantitas trofi saja tidak lagi menjadi definisi kemajuan nyata dalam persaingan melawan pemain terbaik dunia. Meskipun timnya menunjukkan peningkatan signifikan dengan meraih sembilan gelar di Tur Dunia dan ajang tingkat bawah musim ini, Herry IP menyoroti pentingnya kondisi fisik dan manajemen beban kerja sebagai faktor penentu.

Sembilan gelar yang diraih menandai peningkatan dari lima trofi pada musim sebelumnya, sebuah indikasi kedalaman dan konsistensi tim di tahun pertama kepemimpinan Herry IP. Kesuksesan ini tersebar di beberapa kombinasi, termasuk tiga pasangan yang kini berada di peringkat 10 besar dunia.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Pasangan peringkat dua dunia, Aaron Chia-Soh Wooi Yik, memimpin dengan tiga gelar: Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, Thailand Open, dan Singapore Open. Sementara itu, pemain peringkat lima dunia, Man Wei Chong-Tee Kai Wun, menambah dua gelar di Indonesia Masters dan Malaysia Masters, menggarisbawahi status mereka di antara para pemain elit.

Pasangan cadangan Arif Junaidi-Yap Roy King, yang berada di peringkat ke-17, juga menikmati musim yang luar biasa dengan memenangkan Macau Open (Super 300). Mantan juara dunia junior Aaron Tai-Kang Khai Xing, di peringkat ke-36, tampil impresif dengan meraih tiga gelar di Malaysia Super 100, Syed Modi International (Super 300), dan Guwahati Masters (Super 100).

Penyebaran gelar yang lebih luas ini kontras dengan tahun 2024, di mana lima gelar ganda putra terkonsentrasi pada pasangan yang lebih sedikit. Saat itu, Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani yang berada di peringkat tujuh dunia memenangkan Japan Open (Super 750) sebelum menjadi pasangan independen dan meraih gelar Arctic Open (Super 300) serta China Open (Super 1000). Aaron/Wooi Yik menambahkan Korea Masters (Super 300), sementara Choong Hon Jian/Haikal Nazri memenangkan Orleans Masters (Super 300).

Fokus pada Kondisi Fisik dan Manajemen Beban Kerja

Terlepas dari kemajuan yang ada, Herry IP menekankan bahwa ganda putra modern semakin ditentukan oleh kondisi fisik dan manajemen beban kerja. Ia menunjuk pasangan peringkat satu dunia, Kim Won Ho-Seo Seung Jae dari Korea Selatan, sebagai tolok ukur utama.

“Jika levelnya hampir sama, siapa pun yang dalam kondisi lebih baik akan menang,” kata Herry.

Ia menambahkan bahwa pendekatan bermain di setiap turnamen sudah tidak relevan lagi, kecuali bagi para pemain Korea yang dianggapnya memiliki standar di atas rata-rata.

“Anda tidak bisa lagi bermain di setiap turnamen. Kecuali para pemain Korea, mereka berada di atas rata-rata,” tegas Herry IP.

Penilaian tersebut dibuktikan oleh Won Ho-Seung Jae yang berhasil memenangkan 11 gelar tahun ini, termasuk Kejuaraan Dunia. Herry IP menjelaskan bahwa meskipun peningkatan dari lima menjadi sembilan gelar mencerminkan kedalaman skuad yang lebih baik, kesuksesan di level tertinggi akan sangat bergantung pada kesiapan fisik dan juga taktik.

“Taktik itu penting, tetapi jika tubuh belum siap, sebagus apa pun rencana Anda, itu tidak akan berarti apa-apa,” ujarnya.

Oleh karena itu, fokus tim kini beralih pada pemilihan turnamen yang tepat dan memastikan para pemain tiba dalam kondisi prima. “Fokus sekarang adalah memilih turnamen yang tepat dan memastikan para pemain tiba dalam kondisi prima,” pungkas Herry IP.

Pasangan ganda putra Malaysia dijadwalkan akan memulai musim mereka di Super 1000 Malaysia Cup di Bukit Jalil pada 6-11 Januari 2026. Herry IP mengharapkan peningkatan lebih lanjut, dengan fokus khusus pada turnamen bergengsi seperti All England (11-16 Maret), Kejuaraan Dunia di New Delhi (17-23 Agustus), dan Asian Games Aichi-Nagoya (19 September-4 Oktober).

Mureks