Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, secara resmi membuka Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Jawa Timur yang digelar serentak di Surabaya. Agenda lima tahunan ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu, 20 Desember 2025, dan menjadi momentum penting untuk meneguhkan sikap politik serta konsolidasi organisasi partai di provinsi yang dianggap strategis secara nasional.
Di hadapan ribuan kader dari 38 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan se-Jawa Timur, Hasto menegaskan bahwa Jawa Timur harus kembali menjadi ‘soko guru’ atau tiang penyangga bangsa. Penegasan ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Untuk menghadapi hal itu, Bu Mega memberi arahan bagaimana PDI Perjuangan harus jadi soko guru,” ujar Hasto saat membuka konferensi di Hotel Shangri-La Surabaya.
Hasto menjelaskan, kekuatan dan peran strategis Jawa Timur tidak hanya terbatas pada jumlah suara atau basis kader semata. Lebih dari itu, provinsi ini memiliki kekuatan sejarah panjang perjuangan ideologis bangsa yang melekat erat.
Ia mengingatkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk bangkit dengan pemahaman ideologi Partai dan semangat Bung Karno. Hal ini krusial demi menjawab berbagai tantangan masyarakat, termasuk persoalan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Hasto juga menekankan pentingnya loyalitas kader dan kerja nyata di akar rumput. Ia mengajak agar kader tidak terperangkap pada dendam politik masa lalu. “Semua pengurus yang terpilih dalam Konferda dan Konfercab harus turun ke bawah, memahami persoalan rakyat, dan memberikan solusi yang konkret,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, dalam sambutannya menekankan bahwa Konferda dan Konfercab bukanlah momentum perpisahan. Sebaliknya, acara ini merupakan ajang solidifikasi dan penguatan solidaritas antar kader partai.
Said menyatakan bahwa PDI Perjuangan adalah keluarga besar yang kebersatuannya harus terus dijaga. Ia mengingatkan bahwa tidak ada partai yang dapat bertahan tanpa solidaritas antar kader, dan partai disatukan oleh cita-cita ideologi Pancasila 1945 serta ajaran Bung Karno.
“Konferda dan Konfercab ini bukan untuk perpisahan kita semua. Akan tetapi keluarga besar PDIP selama-lamanya. Sebab tidak ada partai bertahan tanpa solidaritas antar kader, Inilah marwah kita sebagai kader PDI Perjuangan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Konferda dan Konfercab ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Agenda utamanya meliputi laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya, pembahasan sidang komisi, serta penetapan kepengurusan baru DPD dan DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur. Sejumlah tokoh partai turut hadir dalam pembukaan, antara lain Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Andreas Eddy Susetyo, Sadarestuwati, dan Sri Rahayu beserta jajaran.






