Film horor Dusun Mayit siap menghantui layar lebar Indonesia mulai 31 Desember 2025. Mengangkat kisah nyata para pendaki Gunung Welirang yang sempat viral di media sosial, film ini menyajikan teror pendakian gunung penuh misteri yang berubah menjadi mimpi buruk.
Disutradarai oleh Rizal Mantovani dan diproduseri Rocky Soraya, Dusun Mayit dibintangi oleh empat pemain utama: Fahad Haydra sebagai Aryo, Ersya Aurelia sebagai Nita, Amanda Manopo sebagai Yuni, dan Randy Martin sebagai Raka.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Inspirasi Kisah Nyata dan Riset Mendalam
Rizal Mantovani, sang sutradara, mengungkapkan bahwa cerita dalam Dusun Mayit berawal dari pengalaman mendaki gunung yang sering disepelekan. Ia menekankan bahwa mendaki tidak hanya memerlukan fisik yang kuat dan perlengkapan lengkap, tetapi juga kesiapan mental yang matang.
Produser Rocky Soraya menambahkan, pengembangan cerita dilakukan melalui penelitian langsung di lapangan. Tim produksi telah mewawancarai beberapa pendaki dan menemukan banyak kesamaan dalam kisah-kisah mereka.
“Gunung Welirang sempat ditutup selama tiga tahun karena banyak orang yang hilang. Itu yang membuat kami merasa ceritanya kuat untuk diangkat,” ujar Rocky Soraya dalam acara Press Screening dan Press Conference di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025).
Dengan latar belakang alam pegunungan dan nuansa budaya lokal yang kuat, Dusun Mayit diharapkan mampu memberikan pengalaman horor yang dekat dengan realitas sekaligus memberikan sesuatu yang baru bagi penonton Indonesia.
Sinopsis Dusun Mayit
Film ini mengisahkan empat mahasiswa, Aryo, Yuni, Nita, dan Raka, yang memutuskan mendaki Gunung Welirang untuk mengisi waktu libur. Pendakian yang awalnya berjalan normal berubah menjadi mimpi buruk ketika Nita menemukan sesajen dan terjatuh di sebuah telaga.
Sejak kejadian itu, Nita menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan. Ia sering tersenyum menyeramkan dan mengucapkan kalimat dalam bahasa Jawa, “siji, loro, telu, sengkodo teko, lali dan mule.” Merasa situasi semakin berbahaya, mereka memutuskan untuk turun dari gunung, namun jalan pulang tidak pernah mereka temukan.
Tantangan Syuting di Medan Ekstrem
Para pemain menceritakan tantangan yang dihadapi selama proses syuting. Randy Martin mengungkapkan bahwa proses syuting Dusun Mayit memerlukan kondisi fisik yang prima. Ia menjelaskan, sebagian besar adegan mengharuskannya untuk menggendong pemain lain hingga mengalami keluhan otot.
“Ada satu bagian hampir separuh film di mana Raka harus menggendong Nita. Bagian yang terasa sakit itu belikat, muscle soreness karena overuse,” ujarnya.
Randy menambahkan, tim produksi sangat peduli dengan kesehatan para pemain. Ia sempat mendapatkan perawatan fisioterapi dan juga diberi waktu untuk istirahat agar proses syuting berjalan dengan aman dan kondisinya cepat pulih.
Di sisi lain, Ersya Aurelia mengatakan bahwa adegan kesurupan menjadi tantangan tersendiri baginya. “Challenge-nya mencari bentuk yang baru karena film horor sudah banyak. Mas Rizal juga membebaskan aku untuk eksplor, jadi beberapa scene benar-benar hasil kolaborasi,” ungkapnya.






