BALANGAN – Sebanyak 10.949 jiwa di 27 desa yang tersebar pada tujuh kecamatan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel), terdampak banjir. Musibah ini juga menyebabkan 3.511 unit rumah terendam air. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir.
Bupati Balangan Abdul Hadi menyatakan, status tanggap darurat tersebut berlaku hingga 3 Januari 2026. Pernyataan ini disampaikan Abdul Hadi saat meninjau lokasi terdampak banjir pascasurut di Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan, pada Minggu (28/12/2025).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir hingga 3 Januari 2026,” ujar Abdul Hadi.
Bupati Hadi juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang melanda warganya, khususnya di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Halong. “Saya sangat prihatin atas musibah yang menimpa warga di Kecamatan Tebing Tinggi, Halong, dan lainnya. Semoga masyarakat yang terdampak tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan ini,” tuturnya.
Proses penanganan pascabanjir, lanjut Hadi, dilakukan secara terpadu. Penanganan ini melibatkan pemerintah daerah, TNI, Polri, masyarakat, serta relawan. Fokus utama saat ini adalah pembersihan lumpur dan sisa material banjir agar rumah warga dan fasilitas umum dapat kembali difungsikan.
Sementara itu, Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi turut menyampaikan rasa prihatin atas bencana yang terjadi sejak Sabtu (27/12) pagi tersebut. Banjir ini dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Balangan sejak Jumat (26/12) malam.
“Untuk mempercepat pemulihan kondisi wilayah terdampak, saya telah menginstruksikan personel Polres Balangan dan BKO Brimob Yon Tabalong untuk turun langsung membantu pembersihan lumpur dan sisa material pascabanjir bersama Pemkab Balangan, TNI, masyarakat, dan relawan,” kata AKBP Yulianor.
Rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Balangan tidak hanya meninjau lokasi banjir. Mereka juga berdialog dengan warga terdampak serta menyalurkan bantuan. Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan dan kebutuhan mendesak seperti popok bayi, sabun, dan lilin.
Selain itu, rombongan juga meninjau Posko Penanganan Bencana yang berlokasi di halaman Kantor Camat Tebing Tinggi. Kegiatan dilanjutkan dengan rapat koordinasi di Aula Kecamatan Tebing Tinggi untuk membahas langkah keberlanjutan penanganan dampak pascabanjir.
Banjir dengan intensitas tinggi tidak hanya melanda Kabupaten Balangan. Beberapa kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Selatan juga dilaporkan terdampak akibat curah hujan yang tinggi.






