Olahraga

Archie Gray Cetak Gol Debut, Tottenham Akhiri Tren Negatif dengan Kemenangan Tipis atas Crystal Palace

Tottenham Hotspur berhasil menutup tahun 2025 dengan raihan tiga poin krusial setelah menumbangkan Crystal Palace 1-0 di Selhurst Park pada Senin, 29 Desember 2025. Gol tunggal yang dicetak oleh pemain remaja Archie Gray menjadi pembeda dalam laga tersebut, sekaligus mengakhiri rentetan dua kekalahan beruntun Spurs di Liga Primer Inggris.

Kemenangan ini membawa Tottenham naik tiga peringkat ke posisi ke-11 klasemen sementara, hanya terpaut satu poin dari Crystal Palace yang kini tertahan di urutan kesembilan. Hasil positif ini menjadi angin segar bagi skuad asuhan Thomas Frank setelah periode performa yang kurang konsisten.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Momen Bersejarah Archie Gray

Archie Gray, yang baru berusia 19 tahun, mencatatkan gol senior pertamanya tiga menit sebelum jeda babak pertama. Gol bersejarah tersebut bermula dari skema sepak pojok yang dieksekusi oleh Pedro Porro, diarahkan ke tiang jauh. Randal Kolo Muani dan Richarlison berhasil memenangkan duel udara, sebelum bola jatuh tepat ke kaki Gray yang tanpa ragu melepaskan tembakan jarak dekat ke gawang lawan.

Tottenham sebenarnya memiliki beberapa peluang untuk memperlebar keunggulan. Sayangnya, upaya Wilson Odobert membentur tiang gawang, sementara dua gol Richarlison dianulir oleh Video Assistant Referee (VAR) karena posisi offside.

Pelatih Tottenham, Thomas Frank, mengakui bahwa timnya harus menunjukkan kegigihan ekstra untuk mengamankan kemenangan ini. Sebuah laporan pertandingan menggambarkan, “Meskipun dalam pertandingan dengan kualitas rendah, anak asuh Frank menunjukkan determinasi dan kerja keras yang diperlukan untuk menyegel kemenangan.” Pernyataan ini menyoroti upaya keras Spurs untuk bangkit dari periode sulit.

Efektivitas Serangan Crystal Palace yang Tumpul

Sebagai tuan rumah, Crystal Palace sebenarnya mampu memberikan ancaman nyata di babak pertama. Penyerang Jean-Philippe Mateta menjadi momok bagi pertahanan Spurs berkat kekuatan fisik dan kemampuannya menahan bola. Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat dua peluang emas Mateta terbuang percuma, termasuk satu tendangan yang melebar dan satu sundulan di depan gawang.

Memasuki babak kedua, skuad asuhan Oliver Glasner tampak kehabisan tenaga. Meskipun melepaskan total 15 tembakan sepanjang pertandingan, The Eagles gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran di paruh kedua. Ini menjadi kekalahan liga ketiga secara beruntun bagi Palace.

Kelelahan akibat jadwal padat di kompetisi Eropa disinyalir mulai membebani skuad Glasner. Selain itu, kelemahan dalam mengantisipasi bola mati kembali menjadi mimpi buruk; tercatat delapan dari sembilan gol terakhir yang bersarang di gawang Palace berasal dari situasi set-piece.

Bagi Thomas Frank, kemenangan ini menjadi fondasi penting untuk memulai tahun 2026. Meskipun Spurs masih tertahan di papan tengah, hasil ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk memperbaiki performa tim yang sempat tidak konsisten sejak kepindahannya dari Brentford pada musim panas lalu.

Mureks