Singapura dan Australia Mulai Waswas, Indonesia Dapat Warning, Sumsel Salah Satu Penyumbang Asap

oleh
oleh
Indonesia mendapat warning dari Pemerintah Singapura dan Australia terkait produksi asap dari Karhutla salah satunya di Sumatera Selatan.
Indonesia mendapat warning dari Pemerintah Singapura dan Australia terkait produksi asap dari Karhutla salah satunya di Sumatera Selatan.

“Kita akan maksimalkan pemadaman dengan melakukan TMC , turun hujan pada wilayah yang lahannya terbakar seperti di OKI,” beber Suharyanto dikutip dari sumateraekspres.id.

Ia mengungkapkan, sepanjang Agustus 2023 terjadi peningkatan titik asap yang signifikan. Total 3.286 titik api di Indonesia.

Baca Juga :Lokasi Perkebunan di Musi Rawas jadi Sarang Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Turun, Ini Hasilnya

Ia mengaku tertarik dengan sekat-sekat kanal yang sangat berguna saat terjadi Karhutla.

“Sudah masuk proposal dari Muba, OKI, OKU Timur. Yang lain silakan didorong. Jadi ketika terjadi kemarau 2024, penanganan bisa lebih baik,” imbuhnya.
Suharyanto menambahkan, BNPB memberikan bantuan total Rp5 miliar untuk Provinsi Sumsel.

Ada dana operasional, juga pompa tambahan, selang, tenda posko, pompa apung, alat komunikasi dan lainnya.

Baca Juga :Rumah Keluarga Terduga Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Lubuklinggau Digerebek, Jika Melawan, Polisi Ancam Berikan Tindakan Ini

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, luasan lahan gambut di OKI sekitar 600 ribu hektare. Hampir semua lahan yang terbakar adalah lahan terbengkalai.

“Harapannya kalau bisa ada cara permanen untuk mengatasi karhutla, karena ini kejadian yang berulang,” katanya

Sumsel berharap bisa segera dilakukan TMC sehingga turun hujan dan membantu upaya pemadaman. “Kita belum menaikkan status, karena ISPU masih fluktuatif,” tambah Deru.(*)

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS