MUREKS.CO.ID – Pemerintah melalui PT Pertamina akan merilis BBM baru Bioetanol pertengahan tahun ini, dengan proses pencampuran bioetanol dengan bensin.
Pencapuran tersebut dan peresmiannya nanti, diharapkan bisa menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menurunkan emisi karbon.
Perlu diketahui bioetanol adalah bahan bakar nabati (BBN) atau biofuels hasil fermentasi bahan bahan nabati seperti tetes tebu, jagung, kedelai, umbi-umbian dan sumber-sumber nabati lainnya.
BACA JUGA : Penabuh Tamborin Dicari Polres Banyuasin, Terduga Pelaku Perampokan dan pembunuhan Tauke Sawit
Bioetanol termasuk bahan bakar terbaru yang telah teroksigenasi 35 persen, sehingga memiliki potensi untuk menekan emisi kendaraan.
Sehingga Bioetanol dapat digunakan secara langsung untuk bahan bakar kendaraan seperti layaknya BBM tanpa perlu adanya modifikasi pada mesin.
Selain itu bioetanol juga memiliki angka oktan yang tinggi yang memungkinkan rasio kompresi mesin yang lebih tinggi yang meningkatkan efisiensi dan performa mesin.
BACA JUGA : Januari, 63 Ton Urea dan 39,95 Ton NPK Ditebus Pakai Kartu Tani
Namun jika dibandingkan dengan BBM, biofuel seperti bioetanol memiliki angka kepadatan energi yang rendah atau low energy density.
Artinya dibutuhkan volume per kilometer yang lebih besar, hingga mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan bensin biasa.
Misalnya, satu liter bensin dapat menempuh jarak hingga 15 kilometer (km). Namun jika menggunakan bietanol, dibutuhkan hingga 1,5 liter untuk menempuh jarak yang sama.
