Pasalnya, momen Ramadan dan Lebaran sering dijadikan sasaran pelaku kriminal untuk mengedarkan uang palsu.
“Memang belum ada laporan peredaran upal, namun potensi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi, mengingat kabupaten Muratara merupakan daerah perlintasan dan banyak masyarakat awam lebih condong menggunakan transaksi konvensional,” katanya.
BACA JUGA : Nunggak Pajak Kendaraan 2 Tahun atau 5 Tahun, Baca Ini Syarat Pelunasannya
Peredaran uang palsu dianggap kejahatan perbankan yang dapat merugikan semua kalangan, baik pedagang maupun masyarakat secara luas.
“Jika ada peredaran upal, pastikan dulu dan uangnya dicek, apakah memang palsu atau asli. semua pengaduan masyarakat akan kami tanggapi sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tegasnya.
BACA JUGA : Penguatan Keamanan, Polres Muratara Siap Terima Pengaduan Mencurigakan
Kapolres juga meminta sejumlah pihak seperti perusahaan, koperasi, maupun lainnya jika melakukan penarikan uang dengan nominal cukup besar meminta pengawalan pihak kepolisian.
