Tapi ia masih emosi, karena sudah pukul 01.30 WIB, Vhio memotret dan memvideokan rumahnya, bahkan tidak mau pergi.
Akhirnya ia pun sempat berteriak maling. Sehingga keluarganya keluar. Sehingga sempat panggil Ketua RT, namun sedang ada pertemuan.
“Sama kawan-kawan adik saya ditenangkan, namun tidak juga tenang,” tambah Aris.
Kemudian Vhio nelpon seseorang yang di layar HP tertulis Dirnarkoba Polda Sumsel. Namun tidak diangkat.
BACA JUGA : IM Ditembak, Pelaku Penodong Bendahara PWI
Ia juga kemudian menghubungi, sepupunya yang Brimob.
“Sudah setengah jam, ditenangkan tidak juga tenang. Padahal 11 orang sudah berusaha menenangkan,” katanya.
Akhirnya mereka menutup pagar. Kemudian datang lagi, lewat. “Akhirnya ditindaklah dibawa ke Polres,” jelasnya.
Aris menjelaskan, ia sudah memberikan keterangan di Polres Lubuklinggau, bahkan sampai pukul 07.00 WIB, terkait kegiatan yang dilakukan Vhio.
BACA JUGA : Giliran Timur I Disebari Masker dan Suplemen oleh Karang Taruna dan PWI
Seperti diketahui, Kasus pengniayaan anggota PWI Lubuklinggau Adhio Septiawan alias Vhio diduga dilakukan oknum polisi dari Satuan Brimob dilaporkan ke Polres Lubuklinggau.
Korban Vhio ternyata tidak hanya dipukul dan diseret oknum Brimob berseragam dinas dan bersenjata lengkap.
Korban juga diborgol dibawa ke Polres Lubuklinggau dengan dasar yang tidak jelas.
Saat tiba di Polres Lubuklinggau, korban langsung disuruh pulang, setelah sebelumnya sempat menanyakan kesalahan dirinya.(*)