Miris!, Cekcok Gegara Futsal, Pelajar Ini Pukul Pakai Kunci Motor Hingga Korban Dirawat dan Meninggal

oleh
oleh

LUBUKLINGGAU-Perkelahian pelajar membuat duka di Kota Lubuklinggau, dimana korbannya mengalami cidera serius hingga harus dirawat hingga korban dinyatakan meninggal dunia.

Yakni, Utama Risky Aditia (14) Pelajar kelas IX SMP Al Azhar asal Jalan Cendana Rt.05 Kel. Tanjung Indah Kec. Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau ini, akhirnya dinyatakan meninggal dunia Jumat pagi (12/8) setelah mendapatkan perawatan intensif di RSMH Palembang setelah dirujuk dari RS Ar Bunda Lubuklinggau.
Pelakunya yakni AR (14) pelajar beralamat di Jalan Depati Said Rt.07 Kel. Ulak Lebar Kec. Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau.

Kapolres AKBP Harissandi melalui Kasat Reskrim AKP M. Romi menyatakan, bermula dari main futsal disekolah mereka SMPN 7 Lubuklinggau, saat korban kalah dalam bermain futsal pada hari minggu tanggal 24 Juli 2022 sore hari sekitar 16.00 wib di SMP Negeri 7 Lubuklinggau, setelah selesai bertanding pelaku berkata kepada Korban “ BESOK MAIN LAGI “ dijawab Korban “ YOH..AWAK MAIN BODOH SKILL DIBANTU KAWAN “ pelaku jawab “ YOH..KAU TULAH YANG PALING PRO “ setelah itu pelaku pulang kerumah.

Keesokan harinya pada hari Kamis tanggal 04 Agustus 2022 sekira pukul 16.20 saat pelaku hendak pulang sekolah saat diparkiran pelaku melihat korban UTAMA RISKI ADITIA sudah menunggu pelaku, saat pelaku hendak menuju motornya  yang sedang diparkirkan korban UTAMA RISKI ADITIA langsung mendekati pelaku yang mana saat itu korban sudah tidak menggunakan alas kaki dan melepas kalungnya serta menggulung celana panjangnya setelah mendekati pelaku korban berkata “ SINI LAH KALO NAK BELAGO “ tiba-tiba korban UTAMA RISKI ADITIA langsung memukul kepala pelaku menggunakan tangan kanannya sebanyak 1(satu) kali dan saat itu pelaku langsung membalas memukul korban sebanyak 1(satu) kali lalu antara pelaku dan korban terlibat saling pukul lalu korban menendang pelaku hingga pelaku terjatuh saat pelaku berdiri pelaku langsung memukul kepala bagian samping sebelah kiri dibelakang kuping korban menggunakan kunci motor yang pelaku genggam ditangan kanan  sebanyak 1(satu) kali dan saat itu pelaku langsung kaget dikarenakan kunci motor yang pelaku gunakan untuk memukul korban melekat di kepala samping kiri korban serta dari kepala korban mengeluarkan darah dan saat itu korban masih mencoba memukul pelaku sebanyak 2(dua) kali tetapi berhasil pelaku hindari dan saat itu kunci motor pelaku terjatuh dengan sendiri dari kepala korban dan saat itu ada beberapa teman pelaku yang melerai dan saat itu pelaku langsung pulang kerumah dan begitu juga korban.
“Kemudian Jum’at tanggal 12 Agustus 2022 sekira pukul 06.30 Wib pelaku mendapat kabar dari kakak kelas pelaku bahwa UTAMA RISKI ADITIA meninggal dunia sekira 05.00 wib di Palembang,” ujarnya.

Setelah mendapatkan korban meninggal dunia di rumah sakit Palembang kemudian Kasat Reskrim Polres Lubuklinggai AKP ROMI, S.H,. M.H memerintahkan anggot Satreskrim untuk melakukan penjemputan pelaku yang berada di sekolah kemudian pelaku dibawa ke Sat Reskrim Polres Lubuklinggai dengan didampingi pihak guru dan oran tua Pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus  2022 sekira pukul 14.00 Wib untuk dilakukan pemeriksaan.

“Tersangka mengakui perbuatannya telah memukul kepala bagian samping sebelah kiri dibelakang telinga korban menggunakan kunci motor yang pelaku genggam ditangan kanan  sebanyak 1(satu) kali. Saat itu pelaku langsung kaget dikarenakan kunci motor yang pelaku gunakan untuk memukul korban melekat di kepala samping kiri korban serta dari kepala korban mengeluarkan darah. Berikut 1 (satu) buah Kunci motor dengan gagang Plastik warna Hitam bertuliskan KC dengan panjang kurang lebih 6 (enam) cm,” ungkap Kasat.

Sebelumnya pihak keluarga, Feriansyah kepada wartawan menjelaskan, perkelahian itu terjadi Kamis (4/8/2022) sore lalu, tepatnya di SMPN 7 Lubuklinggau.

“Kejadiannya diluar jam sekolah. Saat itu, keponakan saya ini bersama rekan-rekannya bermain sepakbola di SMPN 7 Lubuklinggau, lalu terjadilah perkelahian,” cerita Feriansyah, Jumat (12/8/2022) sore.

Setelah perkelahian itu, korban pulang bersama teman-temannya, bahkan masih berjalan seperti biasanya.

“Karena diketahui oleh keluarganya berkelahi, kemudian korban dibawa ke Puskesmas untuk diobati luka-lukanya. Lalu, malam harinya tiba-tiba ia muntah-muntah. Makanya, kami bawa ke RS AR Bunda untuk dilakukan perawatan,” jelas Feri.

Ternyata, diketahui ada pendarahan di otak korban yang diduga penyebabnya karena kepala bagian belakang korban ditusuk menggunakan kunci sepeda motor oleh lawannya dalam perkelahian itu.

“Karena adanya pendarahan di otak, bahkan hingga 80 persen, akhirnya korban Jumat (5/8/2022) malam dirujuk keluarga ke RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan. Pihak rumah sakit bilang harus operasi. Makanya, Minggu (7/8/2022) dilakukan operasi. Namun, sejak operasi almarhum koma. Hingga tadi subuh meninggal dunia,” tambah Feri, dimana Rabu (10/8/2022) sore sudah dilaporkan ke pihak berwajib.(mnr)