Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Aldiwan Ajak Masyarakat Budidaya Maggot BSF  

oleh
oleh

Empat Lawang – Bertepatan dengan hari lingkungan sedunia (World Environment Day) pada hari Minggu (5/6/2022), setiap tahunnya sebagai Upaya meningkatkan kesadaran dan penyelamatan lingkungan, Titanik Manggot BSF, zyang merupakan salah satu Komunitas Peduli lingkungan di Empat Lawang, membudidaya manggot BSF sebagai solusi alternatif pengolaan sampah organik di Kabupaten Empat Lawang.

Setiap harinya, kelompok tersebut mengumpulkan ratusan kilogram limbah-limbah organik yang bertebaran baik dipasar, toko buah dan tempat lain yang kerap menimbulkan bau tak sedap dari sampah organik, setelah sampah itu diambil kemudian dibawa ke pusat budidaya yang beralamat di desa mekar jaya, kecamatan tebing tinggi, kabupaten empat lawang untuk kemudian diberikan kepada ulat maggot sebagai biokonversi.
Setiap harinya kelompok pemenang lomba inovasi daerah tingkat kabupaten empat lawang tahun 2020 ini dapat memproses ratusan kilogram sampah organik, yang kemudian dapat menghasilkan puluhan kilogram protein hewani dalam bentuk fresh maggot. Yang kemudian Fresh maggot tersebut dapat dijadikan pakan ternak, seperti ayam, ikan, burung, dan sebagainya.

Berdasarkan penuturan Aldiwan Haira Putra Selaku Founder dari kelompok ini, saat ini jaringan titanik BSF telah tersebar ke beberapa kecamatan di empat lawang “akhir tahun 2021 kemaren, dari dinas bappeda sudah fasilitasi pelatihan disini sekitar 40 orang dari seluruh kecamatan di empat lawang, namun saat ini yang aktif berjalan cuman dibeberapa kecamatan saja, seperti di sikap dalam, paiker, lintang kanan dan tebing tinggi mudah-mudahan terus bertambah dan berkolaborasi dengan kami” ucap peraih anugerah ASN Nasional 2019 ini.

masih menurut aldiwan saat ini maggot bsf sudah mulai dikenal oleh masyarakat empat lawang sehingga permintaan semakin tinggi “kita mulai budidaya sejak 2019, sudah melalui jatuh bangun dan tidak ada yang berminat, sehingga produksinya waktu itu hanya kita gunakan sendiri, bahkan banyak kita bagikan gratis tetapi tidak ada yang berminat, namun sekarang sudah mulai dikenal, dan demand (permintaan) terus meningkat, makanya kami harus menambah pegawai untuk meningkatkan produksi” jelas alumni IPDN tahun 2017 ini.

Untuk diketahui maggot BSF berasal lalat Hermetia illucens yang merupakan biokonversi resmi yang ditetapkan oleh kementerian lingkungan hidup. Binatang kecil ini diklaim mampu mengurangi 80% sampah rumah tangga dan limbah organik lainnya. Bahkan, maggot BSF yang kaya akan protein, membuat larva ini bisa dijadikan sebagai pakan ikan dan unggas, sehingga dengan budidaya maggot BSF disamping sebagai solusi pengelolaan sampah organik juga sebagai pakan alternatif untuk menghemat cost pakan ternak. (Ken)