Tim Nasional Futsal Putra Indonesia berhasil mengukir sejarah dengan meraih medali emas pertama kalinya di ajang SEA Games. Kemenangan gemilang ini diraih setelah menumbangkan tim tuan rumah Thailand dengan skor telak 6-1 dalam pertandingan final yang berlangsung di Stadion Nontabhuri, Jumat (19/12) malam WIB.
Keberhasilan ini tidak hanya menandai emas perdana bagi futsal putra Indonesia, tetapi juga mengakhiri dominasi Thailand yang sebelumnya selalu menyabet medali emas dalam lima edisi SEA Games secara beruntun. Momen bersejarah ini disambut antusias oleh para penggemar setia di Tanah Air.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Sambutan Pahlawan di Tanah Air
Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu (20/12/2025) malam WIB, rombongan Timnas Futsal Putra Indonesia disambut bak pahlawan oleh ratusan suporter yang tergabung dalam kelompok La Grande Indonesia. Mereka datang untuk merayakan keberhasilan tim kesayangan.
Kapten tim, Mochammad Iqbal Iskandar, mengungkapkan kebahagiaannya atas sambutan meriah tersebut. “Senang ya, La Grande kayak La Grande everywhere. Di Thailand juga ada gitu. Top,” ujar Iqbal saat ditanya mengenai atmosfer penyambutan.
Pantauan detikSport menunjukkan, para suporter tidak hanya hadir, tetapi juga turut menyanyikan beberapa lagu kebangsaan bersama para pemain, termasuk tembang “Tanah Airku”, menciptakan suasana haru dan bangga.
Iqbal Iskandar juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan tak henti dari masyarakat Indonesia. “Saya terima kasih dan Alhamdullilah tim futsal bisa mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya. Ini sejarah untuk kita, ini semua tidak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Indonesia. Alhamdullilah,” katanya.
Kunci Kemenangan dan Ketatnya Persaingan
Mengenai kunci keberhasilan meraih medali emas, Iqbal menegaskan bahwa tidak ada rahasia khusus selain kepatuhan terhadap instruksi pelatih. “Jadi kami sebenarnya cuma mengikuti instruksi dari pelatih. Kami total di lapangan dan mencoba apa yang bisa kami kontrol, seperti performa kami. Pelatih juga menekankan coba main maksimal seolah ini pertandingan terakhir kami, jadi all out, dan Alhamdullilah kami bisa menang,” jelas Iqbal.
Ia juga menyoroti ketatnya persaingan dalam cabang olahraga futsal saat ini. “Yang pasti perkembangan futsal semakin maju dan merata, jadi semakin ketat persaingannya. Terbukti kami bisa menang lawan Malaysia, tapi kami kalah lawan Vietnam. Vietnam kalah dari Malaysia dan kami bisa menang lawan Thailand, jadi persaingannya ketat,” pungkas Iqbal, menggambarkan dinamika kompetisi yang semakin menantang.






