Olahraga

Thailand Masters 2026 Jadi Awal Perjuangan Anthony Ginting Kejar Peringkat Dunia

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, bersiap menghadapi musim kompetisi 2026 dengan ambisi besar untuk mendongkrak peringkat dunianya. Turnamen Thailand Masters 2026 akan menjadi ajang pembuka yang diharapkan dapat menjadi titik balik bagi peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Perjalanan Ginting untuk kembali ke performa puncak memang tidak mudah. Ia sempat absen selama kurang lebih enam bulan akibat cedera bahu yang cukup parah. Pertandingan terakhirnya sebelum cedera adalah Malaysia Open 2025.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Ginting kemudian menandai comeback-nya di turnamen BWF pada Juli 2025, dengan Japan Open sebagai laga perdananya. Namun, kiprahnya terhenti di babak 32 besar, dan posisinya di ranking dunia saat itu merosot hingga ke 50 besar.

Setelah itu, pemain asal Cimahi, Jawa Barat, ini memang rajin mengikuti berbagai turnamen. Sayangnya, ia belum mampu menembus lebih dari babak 16 besar dalam tujuh turnamen berikutnya.

Pelatih Optimistis Ginting Masih Berpotensi

Pelatih Kepala Tunggal Putra, Indra Widjaja, mengakui bahwa Anthony Ginting masih belum menemukan momentum terbaiknya pasca-cedera. “Gini, posisi Ginting itu dari mulai comeback, terutama dari mulai yang cedera bahunya itu kan, kalau saya bilang itu cukup parah. Dengan dia comeback pertama di Japan open ya, penampilannya, satu lagi yang paling kita fokuskan itu, cedera di bahu itu betul-betul nggak kambuh lagi. Itu satu, itu yang bagusnya,” kata Indra saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.

Indra menambahkan, “Masalah momentumnya ini loh yang belum kami dapatkan. Kalau kita lihat kan ada beberapa turnamen Kejuaraan Dunia, miss sedikit saja di Hong Kong Open, ada beberapa lah yang miss. Itu yang kadang-kadang kami perlu satu momen yang, gimana ya, nge-click gitu loh ya. Sayang banget gitu. Nah itunya, momen itunya yang kita tunggu.”

Meski demikian, Indra Widjaja tetap optimistis terhadap potensi anak asuhnya. “Kalau perkembangan Ginting, dari latihan, kemauannya, anak ini masih berpotensi untuk comeback. Tunggu waktu kalau menurut saya. Karena apa? Kesungguhannya, disiplinnya, kemauan latihannya, itu masih di situ,” ujarnya.

“Kecuali saya melihat anak ini sudah, ya itu (ogah ogahan) sudah saya enggak bisa ngomong deh. Tapi dia enggak gitu loh. Makanya saya masih optimis, Ginting masih bisa,” tegas Indra.

Indra menyadari bahwa perjuangan Ginting untuk kembali ke level semula akan sangat berat. Pebulutangkis berusia 29 tahun itu pernah menduduki peringkat dua dunia pada awal 2023, hanya kalah dari Viktor Axelsen, dan menjadi salah satu pesaing terkuat di sektor tunggal putra dunia.

Oleh karena itu, Indra tidak hanya berfokus pada hasil pertandingan, melainkan juga pada kondisi Ginting secara keseluruhan. Ia juga mengakui bahwa undian turnamen seringkali tidak menguntungkan bagi juara Thomas Cup 2020 itu, mengingat peringkatnya yang sudah turun jauh. “Kita tidak bisa memungkiri itu loh,” tuturnya.

Strategi Naikkan Peringkat

Memasuki musim baru, Ginting kini berada di peringkat 58 dunia. Indra Widjaja telah menyiapkan program khusus bagi anak asuhnya untuk meningkatkan ranking. Juara Asia 2023 ini akan difokuskan untuk bermain di turnamen level Super 300, dengan Thailand Masters sebagai turnamen awalannya.

“Memang harus begitu. Kalau enggak, enggak bisa. Enggak akan naik (ranking). Sekarang itu turnamen-nya kurang, poin-nya juga kecil. Harapannya targetnya nanti di bulan enam Indonesia Open sudah bisa ikut. Target kita berbicaraannya ke sana,” pungkas Indra Widjaja.

Mureks