Tren

Satelit Starlink Meledak di Orbit, Serpihan Bertebaran Picu Kekhawatiran Sampah Antariksa Global

Advertisement

Anomali pada satelit Starlink milik SpaceX menyebabkan ledakan kecil di orbit Bumi, meninggalkan serpihan yang kini mengelilingi planet. Insiden ini, yang terjadi saat satelit masih beroperasi, memicu kekhawatiran baru tentang kepadatan puing antariksa dan potensi risikonya terhadap misi luar angkasa lainnya.

Pecahan yang dihasilkan dari ledakan tersebut meliputi tangki propulsi dan bagian utama satelit yang dilaporkan masih utuh. SpaceX telah mengonfirmasi anomali ini, namun memastikan bahwa serpihan tersebut tidak berada dalam jarak berbahaya terhadap Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Perusahaan milik Elon Musk itu memperkirakan bahwa satelit yang rusak akan memasuki kembali atmosfer Bumi dan hancur sepenuhnya dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

Ancaman Puing Antariksa dan Risiko Tabrakan

Orbit Bumi saat ini telah dipenuhi oleh ribuan puing-puing antariksa, yang secara signifikan meningkatkan risiko tabrakan berbahaya. Para ahli secara konsisten menyuarakan kekhawatiran bahwa peningkatan jumlah sampah antariksa ini dapat menghambat upaya eksplorasi ruang angkasa di masa depan.

Selain itu, kondisi ini juga memperbesar kemungkinan insiden tabrakan, yang pada akhirnya dapat membahayakan keselamatan manusia, baik di orbit maupun di darat. Sebagai contoh, pekan lalu nyaris terjadi tabrakan antara satelit SpaceX dengan satelit milik perusahaan Tiongkok, CAS Space, menjadi peringatan serius akan urgensi pengelolaan puing antariksa.

Komitmen SpaceX terhadap Keamanan Luar Angkasa

Sebagai operator konstelasi satelit terbesar di dunia, SpaceX menegaskan komitmennya untuk menjaga keselamatan di luar angkasa. Perusahaan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari akar masalah dan mengembangkan perangkat lunak baru guna meningkatkan perlindungan terhadap insiden serupa di masa mendatang.

SpaceX menyatakan, “Kami sangat serius menanggapi peristiwa ini dan berupaya keras menemukan sumber masalah sekaligus memperbaikinya.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengurangi risiko yang mungkin timbul dari operasional satelit mereka.

Advertisement

Perkembangan Pesat Program Starlink

Insiden ledakan satelit ini terjadi hanya seminggu setelah SpaceX meluncurkan 27 satelit Starlink baru ke orbit. Peluncuran tersebut merupakan bagian dari misi Falcon 9 yang ke-580 sejak tahun 2015, dan telah mencapai penerbangan ke-162 hanya dalam bulan ini saja.

Dari lebih dari 10.000 satelit yang telah dikirimkan ke angkasa, sekitar 9.300 di antaranya dilaporkan masih berfungsi aktif. Skala besar proyek Starlink ini bertujuan untuk menyediakan layanan internet broadband di daerah terpencil serta mendukung komunikasi darurat berbasis satelit.

Strategi Bisnis dan Pengaruh di Infrastruktur Internet

SpaceX, di bawah kepemilikan Elon Musk, terus berupaya memperkuat dominasinya di pasar internet satelit global. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk penyediaan layanan komunikasi darurat.

Selain itu, SpaceX aktif mempertanyakan alokasi dana federal untuk proyek internet serat optik. Mereka berupaya mendapatkan prioritas dari Federal Communications Commission (FCC) agar layanan internet satelit mereka lebih diutamakan dibandingkan bentuk broadband lain.

Kejadian meledaknya satelit Starlink ini menjadi pengingat penting tentang tantangan keselamatan di orbit Bumi yang semakin padat. SpaceX berupaya menyesuaikan langkah teknis untuk menjaga keamanan satelit dan misi mereka ke depan. Pemantauan dan inovasi menjadi kunci mengurangi dampak negatif dari puing antariksa di masa mendatang.

Advertisement
Mureks