Samuel Chukwueze, penyerang sayap AC Milan yang kini dipinjamkan ke Fulham, secara blak-blakan mengungkapkan alasan di balik performanya yang kurang maksimal selama berseragam Rossoneri. Pemain asal Nigeria itu merasa tidak mendapatkan waktu dan kesempatan bermain yang cukup untuk menunjukkan kemampuannya di Serie A.
Pengakuan ini disampaikan Chukwueze dalam sebuah wawancara dengan On Sport, saat ia tengah membela Tim Nasional Nigeria dalam ajang Piala Afrika. Pernyataan ini muncul di tengah performa impresifnya bersama Fulham di Liga Inggris, di mana ia mulai menemukan kembali sentuhan terbaiknya.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Chukwueze Salahkan Minimnya Menit Bermain
“Saya pikir saya tidak diberikan waktu atau peluang yang saya butuhkan,” ujar Chukwueze, menjelaskan kesulitannya beradaptasi dengan sepak bola Italia. “Namun itulah sepak bola. Saya hanya harus terus bekerja keras di tempat saya berada sekarang untuk membuktikan kemampuan diri.”
Pemain berusia 25 tahun itu kini menjadi sorotan setelah berhasil mencetak dua gol ke gawang Manchester City. Penampilan apiknya tersebut membuat manajemen Fulham dan para penggemar mulai menaruh perhatian serius padanya.
Masa Depan dan Pujian untuk Bintang Milan
Meskipun kini bersinar di Inggris, hati Chukwueze tampaknya masih tertinggal di Italia. Ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke Serie A atau La Liga di masa depan. “Mungkin suatu hari nanti saya akan kembali ke Serie A, atau La Liga, atau tetap bertahan di Premier League,” katanya.
Chukwueze juga mengisyaratkan preferensinya terhadap gaya bermain di Inggris. “Sepak bola Inggris mungkin lebih cocok dengan gaya saya daripada taktik Italia,” tambahnya, menyoroti perbedaan filosofi permainan antara kedua liga.
Dalam kesempatan yang sama, Chukwueze turut memberikan pujian khusus kepada bintang Rossoneri musim ini, Luka Modric. Ia menyebut Modric sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dihadapinya di lapangan, terutama saat ia masih membela Villarreal.
Selain Modric, Chukwueze juga memuji sosok Zlatan Ibrahimovic. Menurutnya, pengaruh Ibrahimovic sangat memotivasi seluruh ruang ganti AC Milan selama ia berada di sana.




