Rocket Lab berhasil menutup tahun 2025 dengan pencapaian luar biasa setelah sukses meluncurkan misi Electron ke-79. Peluncuran ini menandai keberhasilan ke-21 dalam setahun penuh untuk program roket kecil mereka, menegaskan posisi Rocket Lab sebagai pemain kunci dalam industri antariksa global.
Misi terbaru yang diberi nama “The Wisdom God Guides” ini lepas landas dari Launch Complex 1 di Selandia Baru pada pukul 01.36 pagi waktu EDT. Roket tersebut membawa satelit QPS-SAR-15 milik Q-shu Pioneers of Space, sebuah perusahaan luar angkasa asal Jepang, menuju orbit rendah Bumi.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Satelit QPS-SAR-15 dirancang untuk menyediakan citra satelit hampir secara real-time. Dengan cakupan lebih dari selusin orbit berbeda, data dari satelit ini akan melayani pelanggan global Q-shu, membantu dalam pengamatan dan analisis berbagai fenomena di Bumi secara cepat dan akurat.
Selain peluncuran satelit komersial, Rocket Lab juga terlibat dalam proyek-proyek di sektor sipil domestik dan berbagai badan antariksa internasional. Perusahaan ini berkomitmen menyediakan layanan terkait pertahanan, teknologi hipersonik, dan keamanan nasional bagi klien-kliennya di Jepang dan Eropa.
Sejak peluncuran pertama untuk iQPS pada tahun 2023, Rocket Lab telah berhasil mengirimkan tujuh satelit untuk konstelasi perusahaan Jepang tersebut. Mereka juga telah merencanakan lima peluncuran lagi untuk tahun mendatang guna memperluas jaringan orbit satelit ini.
Dengan total 79 peluncuran Electron hingga saat ini, Rocket Lab mencatatkan diri sebagai salah satu penyedia layanan peluncuran roket kecil yang paling sering beroperasi di dunia. Keberhasilan ini menjadi bukti kemajuan teknologi dan kompetensi operasional peluncuran mereka.
Konsistensi Rocket Lab dalam merancang dan mengeksekusi misi peluncuran dengan standar tinggi terlihat dari jadwal mereka. Peluncuran Electron berikutnya dijadwalkan berlangsung pada kuartal pertama tahun depan.
Berbagai capaian Rocket Lab selama ini semakin menegaskan peran penting roket kecil dalam ekosistem antariksa global. Mereka membantu mempercepat akses ke orbit bagi satelit komersial, serta mendukung pengembangan teknologi pertahanan dan riset ilmiah.
Kesuksesan tahun ini juga menandakan bahwa fokus Rocket Lab pada inovasi dan kemitraan internasional membuahkan hasil positif. Hal ini membuka peluang lebih besar bagi berbagai organisasi untuk mengandalkan teknologi mereka dalam menjawab kebutuhan penginderaan jauh dan komunikasi satelit.






