Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa penyelesaian konflik di Ukraina kini sepenuhnya berada di tangan negara-negara Barat dan Kyiv. Dalam sebuah pesan khusus, Putin menegaskan Moskow tidak akan melancarkan serangan terhadap siapa pun jika diperlakukan dengan hormat.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Jumat, 19 Desember 2025, waktu setempat. Acara ini merupakan tradisi tahunan yang telah berlangsung selama 25 tahun masa pemerintahannya, disiarkan televisi Rusia selama 4,5 jam, dan menjangkau 12 zona waktu berbeda di Rusia.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Dalam kesempatan tersebut, Putin, yang kini berusia 73 tahun, juga menegaskan kembali komitmen Rusia untuk merebut sisa wilayah Ukraina yang telah diklaim sebagai bagian dari Rusia, jika perundingan damai gagal mencapai kesepakatan.
Pemimpin Kremlin itu membantah tuduhan bahwa pihaknya mengulur-ulur pembicaraan damai atau menolak proposal penyelesaian konflik. Ia mengklaim Moskow telah menyetujui “beberapa kompromi” dalam proposal yang diajukan, terutama yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Bola di Tangan Barat dan Ukraina
“Bola sekarang sepenuhnya berada di pihak lawan-lawan Barat kita… di tangan kepala rezim Kyiv dan para pendukungnya dari Eropa,” kata Putin dalam konferensi pers tersebut, seperti dilansir AFP.
AS, Ukraina, dan negara-negara Eropa diketahui telah menyempurnakan proposal yang pertama kali diajukan Washington bulan lalu. Proposal ini dianggap banyak pihak telah memenuhi sebagian besar tuntutan inti Rusia mengenai bagaimana konflik tersebut harus diakhiri.
Menepis kekhawatiran Barat mengenai potensi ancaman keamanan terhadap negara-negara anggota NATO, Putin menyampaikan pesan tegas. “Anda bertanya: Apakah akan ada operasi militer khusus baru? Tidak akan ada operasi, jika Anda memperlakukan kami dengan hormat, jika Anda memperhatikan kepentingan kami, seperti halnya kami selalu berusaha memperhatikan kepentingan Anda,” tegas Putin, merujuk pada istilah yang digunakan Rusia untuk invasinya ke Ukraina.
Bantah Bertanggung Jawab atas Korban Jiwa
Dalam konferensi pers tahunan itu, Putin juga membantah bertanggung jawab atas kematian yang terjadi dalam perang Ukraina. Konflik yang telah berlangsung hampir empat tahun ini telah menewaskan puluhan ribu orang dari kedua belah pihak.
“Kami tidak menganggap diri kami bertanggung jawab atas hilangnya nyawa. Kami tidak memulai perang ini,” ujar Putin, mengulangi narasi yang sering ia sampaikan bahwa Ukraina dan Barat yang harus disalahkan atas konflik yang dimulai dengan serangan Rusia pada Februari 2022.






