Tren

Pemerintah Kota Kediri Pastikan Komitmen Tingkatkan Fasilitas dan Pelayanan Pasar Tradisional Hadapi Tantangan Digitalisasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, terus mendorong peningkatan fasilitas dan tata kelola pasar tradisional di wilayahnya. Upaya ini bertujuan untuk memastikan pasar-pasar tersebut mampu bersaing dan tetap relevan di tengah perubahan pola belanja masyarakat.

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menekankan pentingnya Perumda Pasar Joyoboyo Kediri untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan. Perumda ini bertanggung jawab mengelola seluruh pasar tradisional di Kota Kediri.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Menghadapi Tantangan Belanja Daring

“Tantangan demi tantangan harus dihadapi, salah satunya mampu memahami pola belanja masyarakat. Seperti diketahui saat ini masyarakat suka berbelanja daring. Cukup memesan dari rumah dan produk bisa di antar,” ujar Vinanda di Kediri, Minggu (28/12).

Ia menambahkan bahwa berbagai layanan harus sigap disikapi agar roda aktivitas di pasar tetap berjalan baik. “Hal-hal semacam ini harus kita sadari dan tidak menutup kemungkinan kita harus mengikuti tren. Kita harus paham apa yang dibutuhkan masyarakat. Saya harap Perumda Pasar Joyoboyo Kediri terus meningkatkan pelayanannya,” tegasnya.

Vinanda juga menegaskan bahwa pasar tradisional bukan sekadar tempat transaksi ekonomi, melainkan juga denyut nadi kehidupan sosial masyarakat dan penggerak ekonomi kerakyatan.

Capaian dan Inovasi Perumda Pasar Joyoboyo

Pemkot Kediri baru saja menggelar Refleksi Akhir Tahun 2025 Perumda Pasar Joyoboyo Kediri. Kegiatan ini diharapkan dapat memicu semangat baru bagi Perumda untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan.

Wali Kota Vinanda mengapresiasi kondisi pasar yang saat ini sudah lebih baik, dengan beragam inovasi yang muncul. Sebagai contoh, Pasar Setono Betek kini tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga dilengkapi kafe yang ramai dikunjungi.

“Meskipun capaian-capaian sudah bagus jangan cepat berpuas diri. Saya percaya jajaran perumda sudah melakukan pembenahan dari tata kelola, pelayanan, sarana prasarana sehingga muncul beragam inovasi,” ungkap Vinanda.

Direktur Perumda Joyoboyo Kediri, Djauhari Luthfi, menjelaskan bahwa pihaknya mengelola sembilan pasar tradisional. Ia mengakui bahwa kompetitor utama pasar tradisional saat ini adalah menjamurnya pasar modern dan tren belanja daring.

Meski demikian, manajemen Perumda terus berbenah untuk menciptakan kenyamanan bagi masyarakat saat berbelanja, dengan tujuan menjadikan pasar-pasar tersebut “ngangeni” atau selalu dirindukan.

Djauhari Luthfi memaparkan, proyeksi hingga 31 Desember 2025 menunjukkan kenaikan kinerja Perumda Pasar Kediri sebesar 104 persen dibandingkan tahun 2024. Tingkat kesehatan Perumda Pasar Joyoboyo Kediri juga dinilai A atau sehat oleh BPKP pada tahun 2024, serta telah mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak tahun yang sama.

Terkait rencana ke depan, Djauhari menyampaikan, “Kami mohon dukungan di tahun 2026 kami rencanakan seluruh jasa layanan di perumda akan didigitalisasi. Lalu di tahun 2025 kami sudah menyalurkan CSR sebesar Rp80 juta untuk masyarakat kota dan sekitar pasar. Datanya kami koordinasi dengan dinas sosial.”

Dalam kegiatan refleksi tersebut, turut hadir Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Pj Sekda Kota Kediri M.Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri Hery Purnomo, Dewan Pengawas Perumda Pasar Joyoboyo Kediri Edi Darmasto, serta sejumlah Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya.

Mureks