Internasional

Parlemen New South Wales Bersidang Bahas UU Senjata Api dan Larangan Simbol Teror Pasca-Penembakan Bondi

Advertisement

Parlemen negara bagian New South Wales (NSW) Australia mulai bersidang pada Senin (22/12) untuk membahas rancangan undang-undang baru yang bertujuan memperketat pembatasan kepemilikan senjata api, melarang simbol teror, dan memperketat aturan demonstrasi. Sidang selama dua hari ini digelar menyusul penembakan massal tragis di Pantai Bondi yang menewaskan 16 orang.

Pembatasan Senjata Api dan Simbol Teror

Rancangan undang-undang senjata api yang lebih ketat ini diyakini akan membatasi jumlah maksimal kepemilikan senjata api menjadi empat pucuk. Namun, untuk kelompok tertentu seperti petani, batasan ini bisa mencapai 10 unit. Aturan ini merupakan perubahan signifikan dari kebijakan saat ini, di mana kepemilikan senjata tidak dibatasi selama ada alasan yang dapat diterima oleh pihak kepolisian.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Data kepolisian yang dikutip kantor berita ABC menunjukkan bahwa lebih dari 50 orang di NSW saat ini memiliki lebih dari 100 senjata. Salah satu pelaku penembakan di Bondi, Sajid Akram (50), yang tewas ditembak polisi, diketahui memiliki enam senjata api. Sementara itu, putranya, Naveed Akram (24), telah didakwa atas 59 pelanggaran, termasuk pasal pembunuhan dan terorisme.

Penembakan massal yang terjadi pada 14 Desember 2025 saat perayaan Hanukkah komunitas Yahudi di Bondi Beach, Sydney, telah menewaskan 16 orang dan melukai puluhan lainnya. Insiden ini mengguncang Australia dan memicu desakan kuat untuk memperketat undang-undang senjata api serta meningkatkan upaya memerangi antisemitisme.

Selain itu, rancangan aturan baru juga akan memberikan kewenangan lebih besar kepada polisi untuk meminta demonstran membuka penutup wajah. Pemerintah negara bagian juga berjanji untuk melarang slogan “globalise the intifada” yang dinilai memicu kekerasan.

Desakan Komisi Kerajaan dan Kritik Terhadap PM Albanese

Pada Minggu (21/12), para pemimpin komunitas Yahudi kembali menyerukan pembentukan Komisi Kerajaan untuk menyelidiki serangan di Bondi. Komisi Kerajaan merupakan jenis penyelidikan pemerintah tertinggi di Australia. Merespons seruan tersebut, pimpinan oposisi dari Partai Liberal, Sussan Ley, pada Senin (22/12) menyatakan dukungannya. Dalam konferensi pers, Ley mengungkapkan telah meminta Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese untuk bertemu guna meninjau kerangka acuan pembentukan komisi tersebut.

PM Anthony Albanese sendiri tengah menghadapi gelombang kritik yang meningkat dari lawan-lawan politiknya. Mereka menuding pemerintahan petahana belum mengambil langkah yang cukup untuk membendung peningkatan antisemitisme. Albanese bahkan sempat mendapat cemoohan saat menghadiri acara mengenang korban di Bondi pada Minggu (21/12), tepat satu pekan setelah penembakan, yang dihadiri puluhan ribu orang.

Advertisement

Pemerintah Albanese membela diri dengan menyatakan telah secara konsisten mengecam antisemitisme. Mereka juga menyoroti sejumlah undang-undang yang telah disahkan dalam dua tahun terakhir untuk memperkarakan dugaan ujaran kebencian dan praktik doksing. Pemerintah juga mengusir duta besar Iran pada awal tahun 2025 setelah menuduh Teheran mengarahkan serangan antisemitisme di Sydney dan Melbourne.

Menteri Luar Negeri Penny Wong kepada ABC Radio pada Senin (22/12) menegaskan, “Masyarakat telah melihat kami menindak ujaran kebencian. Masyarakat telah melihat kami mengkriminalkan tindakan doksing. Masyarakat telah melihat kami bersikap sangat tegas dalam hukum kontra-terorisme, termasuk melarang salam Nazi dan sejenisnya.”

Tingkat persetujuan terhadap Albanese juga anjlok. Jajak pendapat yang dilakukan untuk surat kabar Sydney Morning Herald terhadap 1.010 pemilih, dan dirilis pada Senin (22/12), menunjukkan tingkat persetujuan Albanese turun 15 poin, dari +6 pada awal Desember 2025 menjadi -9. Ini merupakan nilai terendah sejak kemenangan telaknya dalam pemilu Mei 2025.

Penghormatan dan Kondisi Korban

Pada Senin (22/12), pemerintah mulai membersihkan bunga, lilin, surat, dan benda-benda lain yang diletakkan masyarakat di Bondi Beach sebagai bentuk penghormatan. Menurut otoritas lokal, barang-barang tersebut akan disimpan dan dipamerkan di Museum Yahudi Sydney serta Australian Jewish Historical Society.

Hingga saat ini, data dari departemen kesehatan menyatakan bahwa 13 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk empat orang dalam kondisi kritis namun stabil.

Advertisement
Mureks