Tren

Panduan Lengkap Memilih Mobil Listrik Bekas: Hindari Kerugian Baterai, Dapatkan Unit Terbaik

Advertisement

Pasar mobil listrik (Electric Vehicle/EV) bekas di Indonesia semakin ramai pada tahun 2025. Penurunan harga yang cukup signifikan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli. Namun, membeli mobil listrik bekas tidaklah sama dengan membeli mobil konvensional. Faktor paling krusial yang perlu diperhatikan adalah kondisi baterai, sebab kelalaian dalam pemeriksaan dapat berujung pada kerugian finansial yang besar. Berikut adalah lima tips penting yang wajib Anda ketahui agar tidak “boncos” pada baterai saat berburu mobil listrik bekas.

1. Periksa State of Health (SoH) Baterai

State of Health (SoH) baterai merupakan ukuran kapasitas baterai yang tersisa dari kondisi barunya. Indikator pada dashboard mobil seringkali menipu karena tidak menunjukkan kondisi riil baterai. Oleh karena itu, lakukan pemindaian (scanning) di bengkel resmi untuk mendapatkan data SoH yang valid dan akurat.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Idealnya, pilihlah mobil dengan SoH minimal 90%. Baterai dengan SoH di bawah 80% mengindikasikan kapasitas tersisa yang sudah berkurang drastis dan kemungkinan besar akan membutuhkan biaya penggantian atau perbaikan yang sangat mahal.

2. Pastikan Garansi Baterai Masih Berlaku

Baterai menyumbang sekitar 40-50% dari total harga mobil listrik, sehingga keberadaan garansi baterai sangatlah berarti. Umumnya, produsen memberikan garansi baterai selama 8 tahun atau menempuh jarak 160.000 km. Pastikan garansi tersebut masih aktif dan riwayat servis tercatat rapi di bengkel resmi.

Hindari mobil yang pernah mengalami modifikasi kelistrikan, seperti penambahan audio aftermarket, lampu tembak, atau klakson yang memotong kabel asli. Modifikasi semacam ini berisiko membatalkan garansi baterai.

3. Periksa Kondisi Bagian Kolong Mobil (Undercarriage)

Sebagian besar paket baterai mobil listrik terletak di bawah sasis. Oleh karena itu, kerusakan fisik pada bagian bawah mobil harus menjadi perhatian utama. Naikkan mobil ke lift hidrolik dan periksa secara teliti apakah ada penyok atau goresan parah pada pelindung baterai.

Advertisement

Kerusakan pada casing baterai dapat berisiko menyebabkan korsleting atau bahkan kebakaran. Jika ditemukan bekas benturan serius, sangat disarankan untuk tidak melanjutkan pembelian unit tersebut.

4. Periksa Kelengkapan Charging

Jangan mengabaikan alat pengisian daya yang disertakan saat pembelian mobil bekas. Pastikan portable charger asli pabrik tersedia dan berfungsi dengan baik, karena harga charger orisinal bisa mencapai Rp 2-4 juta. Untuk mobil merek Tiongkok, pastikan juga adanya adaptor dari Type-2 ke GB/T jika diperlukan untuk pengisian daya.

Kelengkapan charger sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan Anda saat melakukan pengisian baterai.

5. Gali Informasi Kebiasaan Charging Pemilik Sebelumnya

Kebiasaan mengecas sangat memengaruhi umur baterai. Mobil yang sering diisi menggunakan DC Fast Charging, seperti di SPKLU Ultra Fast, cenderung mengalami degradasi baterai lebih cepat. Jika mobil bekas yang Anda incar adalah bekas taksi online atau kendaraan operasional perusahaan, kemungkinan besar baterainya sering mendapat beban berat dan pengecasan cepat. Hal ini menjadi risiko besar bagi kondisi baterai jangka panjang.

Membeli mobil listrik bekas memang memerlukan kesabaran dan ketelitian ekstra. Dengan memeriksa SoH, garansi, kondisi fisik kolong, kelengkapan charger, serta riwayat pengecasan, Anda bisa mendapatkan unit yang sehat dan merupakan investasi cerdas. Jangan mudah tergiur harga murah tanpa pemeriksaan menyeluruh untuk menghindari biaya perbaikan besar di kemudian hari. Kunci keberhasilan membeli mobil listrik bekas terletak pada pemahaman teknis dan pemeriksaan yang teliti, agar mobil tetap nyaman dipakai tanpa risiko baterai cepat rusak. Selamat berburu mobil listrik bekas dengan lebih cerdas!

Advertisement
Mureks