Otomotif

Nostalgia di Jalanan: Modifikasi Motor Trail Vintage Kian Digandrungi, Geser Dominasi Supermoto

Advertisement

Tren modifikasi motor trail terus menunjukkan dinamika menarik di kalangan pecinta roda dua. Setelah dominasi gaya supermoto yang identik dengan ban aspal dan karakter sporty modern, kini arah modifikasi mulai bergeser ke konsep vintage yang menawarkan nuansa klasik dan nostalgia.

Pergeseran tren ini diungkapkan oleh Aldo Avega, pemilik bengkel khusus trail dan supermoto Ghoib Garage. Menurutnya, belakangan ini semakin banyak motor trail yang dimodifikasi dengan sentuhan klasik. Ia mencatat, saat ini ada dua aliran modifikasi yang paling digemari, yakni supermoto dan trail vintage.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Mengapa Trail Vintage Kembali Populer?

“Kenapa sekarang beralih ke trail vintage? Karena mereka sudah bosan dengan tren sekarang. Jadi, mereka balik lagi nih ke tren di masa lalu, motor diubah jadi tua lagi,” kata Aldo kepada kumparan belum lama ini saat ditemui di Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Aldo menjelaskan, konsep trail vintage memiliki sejumlah ciri khas yang mudah dikenali. Ini mencakup bentuk lampu depan yang berbeda dari motor trail modern, penggunaan velg depan 21 inci dan belakang 18 inci, ban dual purpose, hingga livery dengan desain jadul khas era 2000-an ke bawah.

Ciri Khas Modifikasi Trail Vintage

Salah satu penanda paling mencolok dari modifikasi trail vintage adalah sektor pencahayaan. “Trail vintage di Indonesia pasti bisa dilihat dari lampu depan, bentuknya nyeleneh enggak seperti motor trail sekarang. Di jalanan pasti kelihatan perbedaannya lampu tua atau tahun muda,” tambah Aldo.

Advertisement

Model lampu yang umum digunakan pada modifikasi ini umumnya berbentuk bulat dengan dimensi besar. Konfigurasinya pun beragam, mulai dari satu lampu bulat besar berteknologi LED, dua lampu besar bohlam seperti motor trail Honda XR era 1990-an, hingga lampu kotak bohlam ala Suzuki TS yang semakin memperkuat kesan klasik.

Menariknya, Aldo menyebut tidak sedikit motor trail vintage yang justru berangkat dari konsep supermoto. Oleh karena itu, ukuran velg tidak bisa dijadikan patokan mutlak dalam menentukan sebuah motor trail bergaya vintage.

“Ukuran wheelset tidak bisa jadi patokan utama trail vintage. Kalau kita tarik ke belakang, beberapa model vintage ada yang dari supermoto, bawaan aslinya pakai velg 16 inci dan 19 inci atau 17 inci dan 19 inci. Yang kelihatan kasat mata ya lampu tadi,” jelasnya.

Selain itu, modifikasi trail vintage juga identik dengan penambahan rak di bagian buritan. Rak belakang ini tidak hanya memperkuat tampilan utilitarian, tetapi juga memiliki fungsi praktis untuk membawa berbagai barang, mulai dari jas hujan hingga perlengkapan berkemah.

Advertisement
Mureks