Tren

Nissan Ariya 2026 Resmi Meluncur dengan Desain Segar, Sinyal Kuat Masuk Pasar Indonesia?

Advertisement

Nissan resmi merilis wujud terbaru SUV listrik premium Ariya untuk model tahun 2026 secara global pada Rabu, 24 Desember 2025. Peluncuran ini menampilkan serangkaian penyegaran signifikan pada eksterior, peningkatan kenyamanan, serta optimalisasi teknologi, sekaligus kembali memicu spekulasi kuat mengenai potensi kehadirannya di pasar otomotif Indonesia.

Desain Eksterior Lebih Ramping dan Modern

Secara tampilan, Nissan Ariya 2026 kini mengusung estetika yang lebih ramping dan modern. Perubahan paling kentara terlihat pada bagian depan, di mana panel hitam besar ciri khas model sebelumnya kini diganti dengan aksen hitam tipis yang menyambungkan kedua unit lampu utama. Logo Nissan yang terintegrasi dengan pencahayaan tetap dipertahankan, menegaskan identitasnya sebagai kendaraan listrik.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Desain lampu depan juga mendapatkan sentuhan baru dengan garis pencahayaan yang lebih tegas. Aliran udara dekoratif di bumper depan dihilangkan untuk menciptakan kesan yang lebih bersih dan futuristis. Pada sisi samping, kendaraan ini dilengkapi pelek alloy 20 inci dengan motif baru yang menambah kesan premium. Bagian belakang Ariya mempertahankan elemen desain yang sudah dikenal, termasuk lampu LED memanjang.

Interior Segar dengan Teknologi Terkini

Di dalam kabin, Nissan tidak melakukan perubahan drastis pada tata letak dasar interior. Dashboard tetap mengusung konsep minimalis dengan layar digital ganda sebagai panel instrumen dan unit sistem infotainment. Penambahan signifikan hadir melalui pilihan warna interior baru, yakni kombinasi hijau dan abu-abu, yang memberikan nuansa lebih elegan dan segar.

Sistem infotainment kini berbasis Android dan mendukung pembaruan perangkat lunak secara over-the-air (OTA). Melalui layanan NissanConnect, pengguna dapat mengelola berbagai fungsi kendaraan dari jarak jauh, termasuk pengaturan pendingin kabin, pemantauan status baterai, hingga penguncian pintu.

Performa dan Jarak Tempuh Tetap Jadi Andalan

Dari sisi performa, Nissan Ariya masih mengandalkan konfigurasi motor listrik yang sama. Varian penggerak roda depan ditenagai motor tunggal dengan pilihan tenaga 160 kW atau 178 kW. Sementara itu, varian all-wheel drive (AWD) menggunakan sistem dual motor e-4ORCE yang mampu menghasilkan tenaga gabungan sekitar 290 kW.

Advertisement

Untuk urusan jarak tempuh, Ariya diklaim mampu menjelajah hingga lebih dari 500 kilometer berdasarkan standar pengujian CLTC. Dalam standar WLTP yang lebih umum digunakan secara global, jarak tempuhnya berkisar antara 400 hingga 530 kilometer, tergantung varian dan kapasitas baterai yang dipilih. Nissan juga melakukan penyempurnaan pada setelan suspensi demi meningkatkan kenyamanan berkendara.

Nissan juga mengonfirmasi bahwa varian Nismo dari Ariya akan tetap tersedia untuk pasar global. Varian performa tinggi ini dibekali sistem dual motor e-4ORCE dengan fokus pada karakter berkendara yang lebih sporty, serta penyesuaian pada suspensi dan tampilan eksterior yang lebih agresif khas divisi Nismo.

Peluang Masuk Indonesia Terbuka Lebar

Isu kedatangan Nissan Ariya di Indonesia kembali menguat seiring pembaruan model tahun 2026 ini. Sebelumnya, SUV listrik ini pernah diperkenalkan secara resmi oleh PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), mengindikasikan adanya studi pasar untuk domestik.

Nissan Indonesia sendiri telah menyatakan komitmennya untuk memperluas portofolio kendaraan elektrifikasi di Tanah Air, baik melalui teknologi e-POWER maupun kendaraan listrik murni. Kendati demikian, belum ada pengumuman resmi mengenai jadwal peluncuran atau harga resmi Nissan Ariya di Indonesia.

Jika nantinya resmi dipasarkan, Ariya kemungkinan akan hadir sebagai produk impor utuh (CBU) pada tahap awal dan diposisikan sebagai SUV listrik di segmen premium. Harga global Nissan Ariya berkisar antara USD 43.000 hingga USD 60.000, atau sekitar Rp698 juta hingga Rp975 juta. Angka ini berpotensi mengalami penyesuaian di Indonesia akibat skema impor dan regulasi kendaraan listrik yang berlaku.

Advertisement
Mureks