Bintang Liverpool, Mohamed Salah, kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah ucapan selamat Natal di akun media sosialnya pada Jumat, 26 Desember 2025. Unggahan tersebut sontak memicu beragam reaksi dari warganet, baik pro maupun kontra.
Dalam unggahannya, Salah membagikan foto kedua anaknya yang duduk di depan pohon Natal di kediamannya. Pesepak bola asal Mesir itu hanya menyertakan tulisan singkat, “Selamat Natal,” disertai emoji hati berwarna merah.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Unggahan tersebut juga menyertakan tautan ke akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya: @MoSalah pada 25 Desember 2025.
Reaksi Beragam dari Warganet
Reaksi warganet tak butuh waktu lama untuk membanjiri kolom komentar. Sebagian menilai Mohamed Salah, yang dikenal sebagai seorang Muslim, tidak seharusnya ikut merayakan Natal secara berlebihan.
Namun, tak sedikit pula yang menyambut positif unggahan tersebut, menganggapnya sebagai bentuk toleransi beragama yang ditunjukkan oleh pemain berusia 33 tahun itu.
Seorang warganet membalas, “Selamat Natal, Mohamed.” Sementara yang lain menimpali, “Postingan yang sudah ditunggu-tunggu.”
Di sisi lain, beberapa penggemar justru melontarkan ledekan. Mereka menyoroti ‘anomali’ yang kerap terjadi setelah Salah mengunggah ucapan Natal, di mana performa Liverpool atau bahkan Salah sendiri disebut-sebut menurun di lapangan.
Rekam Jejak Ucapan Natal Salah dan Dampaknya
Fenomena ucapan Natal dari Mohamed Salah memang bukan hal baru. Ia diketahui rutin menyampaikan ucapan serupa dari tahun ke tahun, dan setiap kali selalu menjadi perhatian publik.
Meskipun kerap menjadi sorotan, mantan pemain Chelsea, Fiorentina, dan AS Roma ini diakui sebagai salah satu pemain Muslim paling menonjol di Liga Inggris.
Bersama Liverpool, Mohamed Salah telah mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak ketiga tim dengan 250 gol. Ia juga turut mempersembahkan dua gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions.
Lebih dari sekadar prestasi di lapangan, Salah juga dianggap memiliki peran signifikan dalam mengikis isu Islamofobia di Inggris selama beberapa tahun terakhir, berkat kepribadian dan sikapnya yang terbuka.
