Lando Norris resmi dinobatkan sebagai juara dunia Formula 1 2025. Prestasi gemilang ini diraihnya usai mengamankan posisi ketiga pada seri penutup GP Abu Dhabi, yang sekaligus mengakhiri rentetan dominasi Max Verstappen selama empat musim berturut-turut.
Meski hanya finis ketiga di belakang Max Verstappen dan rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri, hasil tersebut sudah cukup bagi Norris untuk mengunci gelar juara dunia pertamanya. Pembalap asal Inggris berusia 26 tahun ini menutup musim 2025 dengan total 423 poin, unggul tipis atas Verstappen (421 poin) dan Piastri (410 poin).
Bangga dengan Gaya Sendiri
Norris mengungkapkan rasa bangganya karena berhasil meraih gelar juara dunia dengan caranya sendiri. Ia menekankan bahwa dirinya tidak perlu mengubah kepribadian atau gaya balapnya untuk mencapai puncak.
“Itu adalah salah satu hal yang membuat saya paling bangga,” tutur Lando Norris. “Saya merasa seperti saya berhasil memenanginya dengan cara yang ingin saya lakukan, yaitu bukan dengan menjadi seseorang yang bukan diri saya.”
Ia melanjutkan, “Tidak mencoba menjadi seagresif Max atau sekuat para juara lain di masa lalu, saya senang.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Norris untuk tetap menjadi pembalap yang adil dan jujur di lintasan.
“Saya memenanginya dengan cara saya sendiri dengan menjadi pebalap yang adil, dengan mencoba menjadi pebalap yang jujur,” kata Lando Norris. Ia mengakui potensi untuk tampil lebih agresif, namun menegaskan bahwa hal itu bukanlah jati dirinya sebagai pembalap.
“Pada beberapa kesempatan, bisakah saya tampil lebih agresif dan melepas rem lebih cepat dan menyalip beberapa orang? Saya tentu bisa melakukannya, dan mungkin saya perlu melakukan itu di masa depan, tetapi apakah itu diri saya? Apakah itu cara yang saya inginkan untuk membalap? Apakah itu diri saya? Bukan,” tegasnya.
Momen Emosional dan Apresiasi
Usai GP Abu Dhabi, Lando Norris terlihat menitikkan air mata, sebuah momen emosional yang menunjukkan betapa berartinya pencapaian ini baginya. Ia tak lupa mengapresiasi kerja keras tim McLaren serta dukungan tak henti dari keluarganya, yang turut hadir menyaksikan langsung.
“Saya merasa bangga tetapi bukan karena saya akan bangun besok dan berkata, ‘Saya mengalahkan semua orang’.” “Saya bukan bangga karena saya bisa berkata saya seorang juara dunia.” “Saya bangga karena saya merasa telah membuat banyak orang lain bahagia,” tuturnya penuh haru.
Daftar Juara Dunia Formula 1 (Sejak 2015)
| Tahun | Juara Dunia | Tim |
|---|---|---|
| 2025 | Lando Norris | McLaren |
| 2024 | Max Verstappen | Red Bull |
| 2023 | Max Verstappen | Red Bull |
| 2022 | Max Verstappen | Red Bull |
| 2021 | Max Verstappen | Red Bull |
| 2020 | Lewis Hamilton | Mercedes |
| 2019 | Lewis Hamilton | Mercedes |
| 2018 | Lewis Hamilton | Mercedes |
| 2017 | Lewis Hamilton | Mercedes |
| 2016 | Nico Rosberg | Mercedes |
| 2015 | Lewis Hamilton | Mercedes |
Pebalap dengan Gelar Juara Dunia Terbanyak
| Gelar | Nama | Negara | Tahun & Tim |
|---|---|---|---|
| 7 | Lewis Hamilton | Inggris | 2008 (McLaren), 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020 (Mercedes) |
| 7 | Michael Schumacher | Jerman | 1994, 1995 (Benetton), 2000–2004 (Ferrari) |
| 5 | Juan Manuel Fangio | Argentina | 1951 (Alfa Romeo), 1954 (Maserati), 1955 (Mercedes), 1956 (Ferrari), 1957 (Maserati) |
| 4 | Max Verstappen | Belanda | 2021, 2022, 2023, 2024 (Red Bull) |
| 4 | Sebastian Vettel | Jerman | 2010, 2011, 2012, 2013 (Red Bull) |
| 4 | Alain Prost | Prancis | 1985, 1986, 1989 (McLaren), 1993 (Williams) |
| 3 | Ayrton Senna | Brasil | 1988, 1990, 1991 (McLaren) |
| 3 | Nelson Piquet | Brasil | 1981, 1983 (Brabham), 1987 (Williams) |
| 3 | Niki Lauda | Austria | 1975, 1977 (Ferrari), 1984 (McLaren) |
| 3 | Jackie Stewart | Inggris | 1969 (Matra), 1971, 1973 (Tyrrell) |
| 3 | Jack Brabham | Australia | 1959, 1960 (Cooper), 1966 (Brabham) |






