Teknologi

Juli 2025: Bocah Aura Farming Guncang Dunia Maya, Samsung Luncurkan Ponsel Lipat Canggih, dan AI Center Diresmikan

Bulan Juli 2025 menjadi saksi berbagai peristiwa signifikan dalam dunia teknologi dan budaya internet. Mulai dari fenomena viral “Bocah Aura Farming” yang mendunia, peluncuran ponsel lipat terbaru Samsung Galaxy Z Fold7 dan Flip7, hingga peresmian AI Center of Excellence yang memperkuat ekosistem kecerdasan buatan nasional.

Fenomena “Bocah Aura Farming” dari Pacu Jalur Mendunia

Arkhan Dikha, seorang bocah berusia 11 tahun yang lebih dikenal dengan julukan “Bocah Aura Farming”, sukses mencuri perhatian global sejak Juli 2025. Aksinya yang viral di TikTok menampilkan gaya joget khasnya saat menari di atas perahu dalam balapan tradisional Pacu Jalur di Riau.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Gaya menari Dikha yang dinilai asyik dan keren dengan cepat menjadi fenomena di media sosial. Popularitasnya semakin meroket setelah sejumlah selebriti dunia, klub sepakbola papan atas, pembalap MotoGP, dan tokoh ternama lainnya turut meniru gayanya, menjadikannya ikon budaya internet.

Pacu Jalur sendiri bukan sekadar lomba dayung biasa, melainkan cerminan kekayaan budaya dan sejarah Kuantan Singingi yang telah berakar sejak abad ke-17. Kini, festival ini telah bertransformasi menjadi pesta rakyat yang memadukan olahraga, seni, dan nilai spiritual. Berkat kesuksesannya mempromosikan budaya lokal, Dikha kemudian diangkat sebagai duta pariwisata.

AI Center of Excellence Diresmikan, Perkuat Daya Saing Nasional

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi meresmikan pusat kecerdasan buatan atau AI Center of Excellence pada Juli 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat daya saing AI nasional melalui kolaborasi strategis dengan tiga raksasa teknologi: Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan Nvidia.

Pusat AI tersebut akan didukung oleh teknologi mutakhir dari Nvidia, dilengkapi dengan infrastruktur cerdas dari Cisco, serta diperkuat oleh jaringan digital Indosat Ooredoo Hutchison yang tengah gencar mengembangkan layanan berbasis AI. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan ekosistem AI yang kokoh di Indonesia.

AI Center of Excellence diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi AI di dalam negeri melalui empat pendekatan utama. Pendekatan tersebut meliputi pembangunan infrastruktur berdaulat, penjaminan keamanan dalam pengelolaan AI, penyediaan akses AI untuk ratusan juta masyarakat Indonesia pada tahun 2027, serta pengembangan satu juta talenta digital.

Samsung Luncurkan Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 dengan Desain Revolusioner

Menjelang akhir Juli 2025, Samsung secara resmi mengumumkan kehadiran duo ponsel layar lipat terbarunya, Galaxy Z Fold7 dan Flip7, dalam acara Galaxy Unpacked. Kedua perangkat ini membawa sejumlah perubahan signifikan dari segi desain dan perangkat keras.

Galaxy Z Fold7 hadir dengan desain baru yang lebih dramatis, menampilkan ketebalan super tipis hanya 4,2mm saat dibuka dan 8,9mm saat dilipat. Layar internalnya diperluas hingga 8 inci, dan kemampuan fotografinya kini setara dengan seri Galaxy S Ultra berkat kamera utama 200 MP. Performa perangkat juga ditingkatkan dengan chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy.

Sementara itu, Galaxy Z Flip7 menawarkan Flex Window atau layar eksternal yang lebih besar, berukuran 4,1 inci dengan refresh rate 120Hz yang menyamai layar utamanya. Pengguna dapat mengakses beragam fitur Galaxy AI langsung dari Flex Window, termasuk Gemini Live, Now Bar, dan Now Brief. Spesifikasinya dilengkapi dengan chipset Exynos 2500, vapor chamber yang lebih besar, dan baterai 4.500 mAh.

Indonesia-AS Sepakati Kerangka Transfer Data Pribadi

Pada akhir Juli 2025, Gedung Putih mengumumkan tercapainya kesepakatan kerangka kerja perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Salah satu poin krusial dalam kesepakatan ini terkait industri digital, yang menyatakan bahwa data pribadi dapat ditransfer ke AS.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut justru dapat menjadi dasar legal bagi perlindungan data pribadi warga negara Indonesia. “Kesepakatan yang dimaksud justru dapat menjadi dasar legal bagi perlindungan data pribadi warga negara Indonesia ketika menggunakan layanan digital yang disediakan oleh perusahaan berbasis di AS, seperti mesin pencari, media sosial, layanan cloud, dan e-commerce,” ujar Meutya.

Meutya menegaskan bahwa transfer data ke AS tidak akan dilakukan secara sembarangan. Proses ini akan berada di bawah pengawasan ketat otoritas Indonesia, dengan prinsip kehati-hatian dan berdasarkan ketentuan hukum nasional. Landasan hukumnya merujuk pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang secara eksplisit mengatur mekanisme dan prasyarat pengiriman data pribadi ke luar yurisdiksi Indonesia.

Mureks