Film horor terbaru berjudul Bloody Axe Wound (2025) siap menghadirkan ketegangan dan misteri kelam ke layar lebar. Dibintangi oleh jajaran aktor ternama Indonesia seperti Joe Taslim, Julie Estelle, Tanta Ginting, dan Ario Bayu, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang memacu adrenalin dengan sentuhan folklore lokal yang mencekam.
Misteri Legenda Axemen dan Tragedi Keluarga
Kisah Bloody Axe Wound berpusat pada karakter Bram, yang diperankan oleh Joe Taslim. Hidup Bram hancur setelah kehilangan keluarganya dalam sebuah tragedi yang belum terpecahkan. Ia memutuskan untuk mencari jawaban dengan pergi ke sebuah desa terpencil yang dikenal dengan legenda “Axemen”, sosok menakutkan yang konon membawa kutukan bagi siapa pun yang menemukan bilah kapak berdarah.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Penduduk desa tersebut telah lama mengisolasi diri dari dunia luar, hidup dalam ketakutan akan legenda yang mereka yakini nyata. Namun, Bram yang keras kepala merasa ada kaitan antara legenda tersebut dengan musibah yang menimpa keluarganya. Tekadnya untuk mengungkap kebenaran membawanya semakin dalam ke jantung misteri.
Setibanya di desa, Bram bertemu dengan Maya, karakter tangguh yang diperankan oleh Julie Estelle. Maya memiliki pengetahuan luas tentang cerita rakyat setempat dan menjadi pemandu tidak resmi bagi Bram. Bersama-sama, mereka menyusuri berbagai petunjuk kuno yang tersebar di rumah-rumah tua, buku harian usang, hingga goresan aneh pada kapak tua yang dianggap sebagai bagian dari kutukan.
Semakin dalam penyelidikan mereka, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa legenda Axemen bukan sekadar cerita seram pengantar tidur. Ada kekuatan haus darah yang benar-benar hidup di balik kisah-kisah tersebut, mengancam untuk menjadi kenyataan yang mengerikan.
Jajaran Aktor dan Konflik Emosional
Tanta Ginting memerankan tokoh lokal yang awalnya skeptis terhadap legenda, namun kemudian terjerat dalam kekacauan ketika tanda-tanda kutukan mulai muncul di keluarganya sendiri. Sementara itu, Ario Bayu tampil sebagai kepala desa yang tampak tenang, namun menyimpan rahasia besar mengenai asal-usul Axemen.
Konflik emosional dalam film ini semakin memuncak ketika Bram menemukan bahwa nasib keluarganya mungkin terkait langsung dengan kutukan yang selama ini hanya dianggap legenda. Film ini tidak hanya mengandalkan jump scare atau adegan kekerasan grafis, melainkan juga menangkap ketakutan paling mendasar: kengerian yang berasal dari kehilangan, rasa bersalah, dan kegilaan yang muncul saat batas antara kenyataan dan legenda menjadi kabur.
Disutradarai dan ditulis oleh Matthew John Lawrence, serta diproduksi oleh BullMoose Pictures dan Dynamatt Productions, Bloody Axe Wound (2025) mengajak penonton untuk menyaksikan perjuangan Bram dan Maya. Ketika malam menjelang dan bayangan semakin panjang, mereka harus bekerja sama untuk menghentikan kutukan tersebut sebelum mereka sendiri menjadi bagian dari legenda yang menakutkan itu.
Film berdurasi 83 menit dengan rating TV-MA ini memiliki rating 5.6/10 dan 5.1/10 di berbagai platform, menjanjikan sebuah thriller horor penuh misteri dan aksi menegangkan yang patut dinantikan.






